Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 19.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali

Disdagperin Boyolali Sidak SPBU di Jalur Mudik Jelang Nataru, Ini Hasilnya

10 Des 2024 : 19.13 Views 10

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Disdagperin Boyolali Sidak SPBU di Jalur Mudik Jelang Nataru, Ini Hasilnya

Esposin, BOYOLALI - Jelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru), Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali menggelar inspeksi mendadak di SPBU sepanjang jalur mudik, Selasa (10/12/2024).

Pengawas Kemetrologian Ahli Pertama UPT Metrologi Legal Disdagperin Boyolali, Anindya Sasmitha Pitutur, menyampaikan pengecekan ke SPBU sudah dilakukan sejak pekan pertama Desember 2024.

Pada pekan pertama Desember 2024, UPT Metrologi Legal Disdagperin Boyolali telah mengecek di empat SPBU wilayah Boyolali. 

Empat SPBU tersebut antara lain di SPBU Kridanggo, Sunggingan, Kenteng, dan Manggis.

“Pada pekan kedua ini kami mengecek di dua SPBU di jalur mudik yaitu di SPBU Tanduk Ampel dan Langgeng Barokah Mojosongo,” kata dia ditemui wartawan di SPBU Tanduk.

Hasil pemantauan di beberapa SPBU yaitu hasil pengukuran dan penunjukkan angka nozzle telah sesuai. 

Disdagperin Boyolali tidak menemukan alat tambahan di dalam nozzle bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi menjadi modus perbuatan curang.

Petugas UPT Metrologi juga mengecek tanda tera di nozzle masih bagus, tersegel, terpasang, asli, dan tidak ada yang putus.

Mereka juga mengecek BBM di alat standar bejana ukur untuk mengetahui volume BBM yang dijual sesuai ketentuan atau tidak.

“Kami beberapa kali pengujian, itu untuk mengetahui ketidaktetapannya. Kami memiliki BKD [batas kesalahan yang diizinkan], kalau BBM itu enggak boleh lebih dari 0,1%. Tapi tadi masih sesuai BKD,” kata dia.

Contohnya saat tim mengambil 20 liter BBM dan diukur ke bejana ukur, mereka akan melihat apakah benar BBM yang keluar 20 liter atau sesuai BKD yaitu 0,05% atau 100 mililiter. 

Ia mengatakan selama ini di Boyolali maksimal BKD hanya 40 gram.

Ia menjelaskan SPBU yang dicek dipilih adalah yang berada di jalur yang biasanya dilewati masyarakat saat mudik. 

Jalur tersebut, tutur dia, ramai dilewati masyarakat saat mudik di hari raya Idulfitri hingga nataru.

Tujuan dari kegiatan tersebut untuk menjamin perlindungan konsumen dan tertib ukur sehingga tidak merugikan masyarakat. 

Ia mengatakan tertib ukur adalah amanat dari undang-undang untuk menjamin kesejahteraan rakyat.

“Kami juga menjalankan amanah dari surat Direktorat Metrologi untuk melaksanakan pengawasan, pemantauan, dan pengamatan metrologi legal di SPBU juga di BDKT gas cair jelang hari besar keagamaan nasional di seluruh Indonesia,” kata dia.

Ketika ditemukan kecurangan, maka nozzle akan dipasang garis metrologi mirip garis polisi kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, pengawas SPBU Tanduk Ampel, Arif Rahman, berterima kasih atas pengecekan yang dilaksanakan oleh Disdagperin Boyolali. 

Ia mengaku kaget karena tiba-tiba kedatangan tim dari Disdagperin Boyolali.

Walaupun begitu, ia mengatakan tidak khawatir karena SPBU Tanduk setiap dua hari sekali selalu ada pengecekan nozzle BBM atau secara internal.

“Akan tetapi ketika kami sudah mendapatkan penilaian dari Disdagperin atau eksternal, maka dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat atas kualitas pengukuran kami,” kata dia. 

Sentimen: neutral (0%)