Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 20.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Tokoh Terkait

Anggota DPR Tinjau Bendung Winong Sragen, Ini Hasilnya

10 Des 2024 : 20.44 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Anggota DPR Tinjau Bendung Winong Sragen, Ini Hasilnya

Esposin, SRAGEN-Kerusakan parah yang terjadi pada Bendungan Winong di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, memicu kekhawatiran terhadap keberlangsungan irigasi di tiga desa, yakni Brumbung, Glonggong, dan Gondang. Kondisi tersebut jika dibiarkan akan berpotensi mengancam produktivitas pertanian di wilayah tersebut dan berpotensi menghambat program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintahan pusat.

Karena itu pula, anggota DPR Komisi V, Sriyanto Saputro, langsung meninjau lokasi kerusakan pada Selasa (10/12/2024) siang. Ia didampingi oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Sragen, Joko Supriyanto, pejabat Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Muspika Gondang, serta sejumlah petani terdampak.

Sriyanto menyampaikan bahwa bendungan yang dibangun pada tahun 1935 tersebut memang sudah lama mengalami kerusakan. Namun, situasinya semakin parah setelah diterjang arus deras beberapa waktu lalu. Dan kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan karena akan berpotensi membuat para petani gagal panen serta menghambat suksesnya program ketahanan pangan yang rencananya rampung pada 2028 mendatang.

“Bendung Winong itu mengairi sekitar 900 hektare sawah. Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa mengganggu program ketahanan pangan nasional yang ditargetkan rampung pada 2028,” kata dia saat dihubungi Espos pada Selasa (10/12/2024) sore.

Sementara itu, biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan, menurut Sriyanto berkisar Rp8,5 miliar yang merupakan anggaran cukup besar bagi pemerintah daerah. “Kebetulan saya di komisi V DPR RI. Kalau anggaran estimasi perbaikan Rp 8,5 miliar sebuah angka yang besar. Kita akan koordinasi dengan Kementerian PU. Saya koordinasi kesana khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), perlu ada intervensi dari pusat,” tambahnya.

Ia pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengajukan proposal bantuan dana perbaikan Bendung Winong tersebut ke pemerintah pusat. “Karena dapil saya, coba saya fasilitasi, mudah-mudahan 2025 anggaranya bisa terkejar. Semoga belum ada SK dari Menteri PU untuk program-program. Dinas PU juga harus bekerja cepat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen Albert Pramono Susanto menyampaikan bahwa tingkat kerusakan yang terjadi di Bendung Winong tergolong parah karena mengalami jebol sehingga mengakibatkan tidak mampunya bendung mengalirkan air ke saluran irigasi lahan warga.

Pihaknya, lanjut Albert, telah mengupayakan perbaikan alternatif dan sementara sebagai langkah darurat agar bendung tersebut bisa dimanfaatkan. “Kami lakukan upaya darurat, membuat tanggul sementara. Tapi sifatnya tidak permanen. Setiap hujan bisa saja rusak. Kami juga mengajukan kawat bronjong ke BBWS, untuk nanti air bisa diarahkan ke saluran irigasi petani,” kata Albert saat dihubungi Espos pada Selasa (10/12/2024) sore.

Di sisi lain, lanjut Albert, pihaknya juga telah mengajukan proposal pendanaan guna perbaikan Bendung Winong yang diusulkan di Anggaran 2025. Namun, usulan tersebut mendapat evaluasi sehingga belum bisa terealisasi. Kendati demikian, ia berharap tetap mampu menangani perbaikan tersebut.

“Pada waktu itu rusak berat tapi masih berfungsi. Begitu ada kejadian di 2024 akhir ini, kami harus melakukan penanganan,” pungkasnya.

Sebagau informasi, Bendung Winong jebol pada Jumat (22/11/2024) lalu, setelah sebelumnya pada Februari 2024 mengalami kerusakan cukup parah.

Aku jebolnya bendung tersebut, selain air irigasi tidak bisa mengalir ke lahan pertanian warga di tiga desa, juga membuat abutmen pada jembatan penghubung Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ada di sekiranya itu ambrol.

 

Sentimen: neutral (0%)