Sentimen
Positif (80%)
10 Des 2024 : 19.51
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Bantul, Yogyakarta

Jumlah Pedagang Pasar di Bantul Turun Sampai 6,3 Persen, Generasi Muda Ogah Jualan di Pasar

10 Des 2024 : 19.51 Views 19

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Jumlah Pedagang Pasar di Bantul Turun Sampai 6,3 Persen, Generasi Muda Ogah Jualan di Pasar

Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul mencatat hingga 10 Desember 2024, ada penurunan jumlah pedagang. Penurunan ini diprediksi mencapai 6,3 persen dari total 11.000-an pedagang yang selama ini berjualan di di 33 pasar rakyat yang dikelola Pemkab Bantul.

"Penyebab adanya penurunan jumlah pedagang itu karena tidak ada regenerasi pedagang, penurunan minat penerus meneruskan usaha dari keluarganya hingga banyak pedagang yang usia muda memilih menjual barang dagangan melalui online," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan DKUKMPP Bantul, Zona Paramitha, Selasa (10/12/2024).

Menurut Zona, sejauh ini pihaknya telah berusaha untuk menekan adanya penurunan jumlah pedagang. Salah satunya di 2025, DKUKMPP Bantul akan melakukan riset terkait keberadaan pasar tradisional yang ada. Melalui riset yang menyasar tidak hanya pedagang tapi juga pembeli akan didapatkan arah dari pengelolaan pasar ke depan.

"Rencana kami, riset digelar dari Januari sampai April di lima pasar tradisional yang besar, seperti Pasar Bantul, Pasar Piyungan, Pasar Angkruksari, Pasar Mangiran dan Pasar Niten. Nanti hasilnya akan kelihatan, pasar itu akan kami apakan ke depan. Apakah nanti akan kami ubah konsepnya dengan menambah adanya tempat tongkrongan dan lainnya," jelas Zona.

BACA JUGA: Omzet Pedagang Turun 26,7 Persen, Pemkab Bantul Bakal Branding Ulang Lima Pasar

Zona mengungkapkan, hasil riset nantinya juga akan dikonsultasikan dengan para akademisi yang digandeng untuk pengelolaan pasar ke depan. Sebab, ia memandang dengan pendekatan riset, maka kesahihan data dan juga arah pengelolaan pasar akan lebih terarah.

Sebab, diakui oleh Zona, hasil riset tersebut juga akan berdampak kepada rencana revitalisasi Pasar Mangiran dan Pasar Piyungan yang telah diajukan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI agar mendapatkan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2025.

Sekretaris DKUKMPP Bantul Husin Bahri mengatakan, salah satu dasar pihaknya mengajukan Pasar Mangiran dan Piyungan mendapatkan DAK karena kedua pasar tersebut juga berada di jalur wisata yang berbatasan dengan kabupaten lain di DIY.
"Pasar Mangiran yang ada di Jalan Raya Srandakan itu berada di jalur strategis menuju tempat wisata dan Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.

Zona merinci, untuk revitalisasi Pasar Mangiran dan Pasar Piyungan dibutuhkan anggaran besar. Untuk Pasar Mangiran dibutuhkan anggaran yang mencapai Rp8 miliar dan Pasar Piyungan sekitar Rp4 miliar. Dana tersebut, hanya bisa dikover oleh DAK Kemendag RI dan tidak mungkin bisa dikover dengan APBD Kabupaten Bantul yang terbatas secara anggarannya.

"Nah, rencanannya, hasil riset itu nantinya juga akan jadi dasar dalam perubahan dan penyusunan master plan, dan juga desain engineering detail (DED) kedua pasar tersebut," katanya.

Sudah 90 Persen

Sementara disinggung mengenai realisasi pendapatan retribusi pasar, Zona mengaku sampai saat ini pihaknya mencatat dari target Rp5 miliar retribusi pasar, telah terealisasi 90 persen. Dari 33 pasar yang dikelola DKUKMPP Bantul, Zona menyatakan Pasar Bantul, Pasar Piyungan, Pasar Angkruksari, Pasar Imogiri dan Pasar Niten telah memberikan kontribusi terbesar untuk pendapatan retribusi pasar.

Sejauh ini, kata Zona, kendala yang dihadapi pihaknya terkait pendapatan retribusi pasar adalah banyak pasar yang hanya terselenggara dalam hari tertentu. Sehingga DKUKMPP Bantul tidak bisa langsung melakukan penarikan, karena ada beberapa karakteristik pasar yang penjualnya tidak menetap, penjualan tidak harian, tetapi sesuai hari pasaran.

"Tapi, kami optimistis target yang ada akan terpenuhi. Untuk 2025, target pendapatan retribusi kami sama seperti 2024 yakni Rp5 miliar," jelas Zona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (80%)