Sentimen
Positif (99%)
10 Des 2024 : 19.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Partai Terkait

Respons Ustaz Adi Hidayat soal Mulut Kasar Miftah Maulana ke Penjual Es Teh

10 Des 2024 : 19.52 Views 14

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Respons Ustaz Adi Hidayat soal Mulut Kasar Miftah Maulana ke Penjual Es Teh


GELORA.CO - Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan tanggapannya terkait viralnya kasus penjual es teh Sunhaji yang menjadi sorotan publik setelah diolok-olok oleh penceramah Miftah Maulana alias Gus Miftah. Dalam tausiyahnya pada kajian di Masjid An-Nur Jakarta, Ahad (8/12) UAH menyoroti bagaimana Allah memberikan pelajaran dan hikmah melalui setiap kejadian yang terjadi.

Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut, takdir Allah bekerja dengan luar biasa, memberikan kebaikan kepada kedua pihak yang terlibat dalam peristiwa ini, meskipun dengan cara yang berbeda.

“Satu sisi, penjual es teh dimuliakan Allah dengan cara yang tidak disangka-sangka. Statusnya diangkat, hidupnya berubah menjadi lebih baik. Di sisi lain, pihak yang lainnya juga diberi kesempatan untuk introspeksi dan memperbaiki diri,” ujar UAH, dikutip inilah.com dari Youtube Officialnya.

Menurut UAH, peristiwa ini menjadi bukti kasih sayang Allah yang adil kepada hamba-Nya.

“Yang satu diperbaiki melalui ujian kesejahteraan, yang lain melalui pelajaran introspeksi diri. Kedua-duanya adalah jalan Allah untuk memperbaiki manusia,” jelasnya.

Larangan Mencaci dan Menghakimi

UAH juga menekankan pentingnya menjaga hati dan pandangan yang bersih ketika menghadapi sebuah kejadian. Ia mengingatkan agar umat tidak mudah mencela atau mencaci kedua pihak yang terlibat.

“Yang harus kita lakukan adalah bersyukur kepada Allah atas hikmah yang diberikan, bukan menghadirkan cacian atau celaan. Baik kepada penjual es teh maupun kepada penceramah, kita cukup belajar dari hikmah yang Allah tunjukkan,” tambahnya.

Ajakan untuk Introspeksi

UAH mengajak umat Islam untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran dalam menjaga adab dan memperbaiki diri.

“Allah memberikan pelajaran dengan cara yang sangat mulia. Yang mulia adalah mereka yang mampu membawa sifat kebaikan dan keadilan sosial dalam hidupnya,” ujar UAH.

Ia mengakhiri tausiyahnya dengan mengingatkan pentingnya terus bersyukur atas segala kejadian yang terjadi dalam hidup.

“Semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah. Mari kita ambil pelajaran dan menjaga hati agar tetap bersih,” tutupnya.

Sentimen: positif (99.9%)