Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tel Aviv
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
Netanyahu Jalani Sidang Kasus Dugaan Korupsi, Janji Hadir dan Beri Kebenaran
Era.id Jenis Media: Internasional
ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menjalani persidangan dalam kasus dugaan korupsi. Netanyahu diperkirakan akan hadir sebagai saksi untuk pertama kalinya.
Persidangan kasus dugaan korupsi yang menyeret Netanyahu ini akan digelar pada Selasa (10/12). Ia akan bersaksi dalam kasus penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik dalam tiga kasus terpisah.
"Saya akan berbicara di pengadilan. Saya tidak akan melarikan diri," kata Netanyahu, dikutip Reuters, Selasa (10/12/2024).
Netanyahu yang selalu menghindar dan tidak pernah memenuhi panggilan sejak Juni 2023 itu mengatakan hal ini sudah lama ia nantikan. Ia pun memastikan akan membagikan kebenaran atas semua tuduhan yang selama ini menyeretnya.
"Sudah delapan tahun saya menunggu hari ini, delapan tahun ingin menyampaikan kebenaran, delapan tahun menunggu untuk sepenuhnya menghancurkan tuduhan-tuduhan yang tidak masuk akal dan tidak berdasar terhadap saya ini," katanya.
Persidangan kasus Netanyahu itu akan dipindahkan dari Yarusalem ke Tel Aviv, tempat Netanyahu akan memberikan kesaksian di ruang bawah tanah. Pemindahan lokasi sidang ini dengan alasan keamanan.
Persidangan yang telah berlangsung sejak Mei 2020 ini dijadwalkan akan berlangsung selama beberapa bulan. Perdana Menteri, yang mengajukan banyak permintaan untuk menunda proses tersebut karena perang di Gaza dan Lebanon serta membantah melakukan kesalahan apa pun.
Dalam kasus pertama, Netanyahu dan istrinya, Sara, dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari USD260.000 (Rp4,1 miliar) seperti cerutu, perhiasan dan sampanye dari dermawan miliarder, sebagai imbalan atas bantuan politik.
Di antara mereka yang diduga sebagai pemberi barang-barang mewah itu adalah produser Hollywood kelahiran Israel Arnon Milchan dan eksekutif bisnis Australia James Packer.
Dua kasus lainnya menuduh Netanyahu berusaha menegosiasikan liputan yang lebih menguntungkan di dua media Israel. Salah satunya diduga melibatkan upaya perdana menteri untuk mencapai kesepakatan dengan Arnon Mozes, penerbit harian populer Israel Yedioth Ahronoth, untuk liputan yang lebih baik dengan setuju untuk melemahkan status surat kabar harian saingannya.
Kemudian tuduhan kedua adalah menuduh Netanyahu menerima liputan yang menguntungkan di situs berita populer Walla, yang dimiliki oleh teman dekatnya Shaul Elovitch, sebagai imbalan untuk memperlancar jalan bagi merger telekomunikasi yang diupayakan oleh Elovitch.
Sentimen: negatif (99.2%)