Krjogja.com - YOGYA - Bagi Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta, media punya peran penting untuk menyampaikan pemahaman terhadap zakat, infak dan sodaqoh.

Hal tersebut karena masih ada masyarakat yang awam terhadap istilah zakat, infak dan sodaqoh. Hal tersebut dikatakan Muhammad Iqbal, Wakil Ketua III BAZNAS Kota Yogya saat berjumpa dengan jajaran Direksi Kedaulatan Rakyat, Senin (9/12/2024). Turut hadir Adi Soeprapto (Wakil Ketua IV), Cahyo dan Muhaimin. Kehadiran mereka diterima jajaran Direksi PT BP Kedaulatan Rakyat yaitu Baskoro Jati Prabowo SSos (Direktur Produksi) dan Ir Dyah Sardjuningrum Sitawati (Direktur Umum).

"Karena itulah sebagian masyarakat perlu terus diberi literasi khususnya terkait zakat, infak dan sodaqoh," sebut Iqbal. Dalam perjalanannya, ada orang yang telah wajib zakat tapi justru ada pula orang yang tidak wajib zakat.

Baca Juga: Baznas Sleman Dorong Program Baznas Masjid Microfinance di Baiturrahman Klidon

Ia mencontohkan, misalnya saja ada seseorang yang memiliki harta emas. Maka sudah ada ketentuannya kapan orang tersebut wajib zakat. "Seseorang wajib zakat ketika hartanya sudah memenuhi 85 gram emas," terangnya.

"Hasemacam inilah yang perlu dipahami masyarakat termasuk cara menghitungnya dan kami terus menggencarkan literasi termasuk di media Kedaulatan Rakyat," tambah Iqbal.

Baca Juga: Gandeng Kedaulatan Rakyat, Baznas Sleman Perluas Peran dan Transparansi

Selain mengungkapkan gencarnya literasi untuk menggugah sekaligus memberikan informasi terkait zakat, infak dan sodaqoh, Iqbal juga menyampaikan target BAZNAS Kota Yogya optimis bakal tercapai. "Target dalam setahun Rp 10,8 miliar, Insha Allah tercapai karena ini sudah akhir tahun," pungkasnya. (Sal)