Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 13.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karet, Solo, Sragen

Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2025, Polres Sragen Apel Kesiapsiagaan Bencana

10 Des 2024 : 13.54 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2025, Polres Sragen Apel Kesiapsiagaan Bencana

Esposin, SRAGEN-Dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana alam lainnya, Kepolisian Resor (Polres) Sragen menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di lapangan Mapolres Sragen pada Senin (9/12/2024).

Apel yang diikuti oleh perwakilan dari berbagai lembaga terkait, seperti TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Palang Merah Indonesia (PMI), serta relawan kebencanaan lainnya yang ada di Sragen itu dipimpin langsung oleh Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Espos dari Bidang Humas Polres Sragen pada Selasa (10/12/2024), apel tersebut bertujuan memperkuat sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang rawan terjadi di wilayah Sragen, terutama di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo dan Kecamatan Sambirejo.

Dalam amanatnya, Kapolres Sragen menekankan pentingnya kesiapan yang terorganisir, cepat, dan tanggap, baik dari segi peralatan maupun mental personel dalam menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi hingga Februari 2025 mendatang serta potensi-potensi bencana alam lainnya.

“Kabupaten Sragen termasuk daerah rawan bencana. Berdasarkan laporan BMKG Jawa Tengah, intensitas hujan tinggi dapat memicu bencana yang berpotensi membahayakan keselamatan warga. Langkah antisipasi harus dilakukan sejak dini untuk memastikan kesiapan kita,” kata Petrus.

Petrus menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, pemerintah daerah, akademisi, organisasi masyarakat, pelaku usaha, sukarelawan, dan media, sebagai kekuatan utama dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat sehingga berbagai risiko yang mungkin muncul dari cuaca ekstrem yang sedang melanda saat ini dan ke depannya bisa diminimalkan bersama-sama.

Apel itu, lanjut Petrus, juga menjadi momen untuk meneguhkan komitmen kemanusiaan. AKBP Petrus juga memberikan penghargaan kepada para relawan yang telah dengan tulus mengabdikan waktu dan tenaganya dalam upaya penanggulangan bencana. “Semangat gotong royong ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat,” tambahnya.

Langkah-langkah pencegahan, tanggap darurat, dan pemulihan pasca bencana harus disiapkan dengan matang agar masyarakat dapat merasakan keamanan dan kenyamanan. Karena itu pula, seusai upacara Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana, pihaknya bersama-sama mengecek sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, seperti kendaraan taktis dan logistik kebencanaan, alat pemotong pohon, perahu karet, hingga kelengkapan fasilitas pertolongan pertama.

Petrus berharap dengan adanya apel tersebut mampu mendorong seluruh masyarakat agar bekerja sama dalam mengantisipasi bencana alam selama cuaca ekstrem berlangsung.

“Apel ini sekaligus menjadi simbol kesiapan Kabupaten Sragen dalam menghadapi tantangan bencana di musim hujan tahun ini,” pungkasnya.

 

Sentimen: neutral (0%)