Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 09.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karanganyar, Klaten, Sragen

Perbanyak Bioskop, Kembangkan Ekonomi Kreatif

10 Des 2024 : 09.50 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Kolom

Perbanyak Bioskop, Kembangkan Ekonomi Kreatif

Pembukaan sejumlah bioskop baru di Soloraya, seperti di Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Karanganyar menarik ditelaah. Dalam konteks hiburan, pembukaan bioskop baru tersebut menjadi alternatif bagi masyarakat yang hobi menonton film dalam versi layar lebar. 

Dalam dunia bisnis atau usaha, fenomena ini membawa angin segar bagi industri dan ekonomi kreatif. Muncul optimisme dalam pengembangan ekonomi kreatif, salah satunya melalui dukungan terhadap produksi film-film lokal. 

Fenomena ini membuka peluang sekaligus tantangan yang patut untuk disikapi dengan cermat, terutama dalam mengoptimalkan potensi memperkuat ekonomi kreatif berbasis industri film lokal.

Secara faktual Indonesia memang masih kekurangan bioskop yang tersebar dengan harga tiket terjangkau. Bioskop yang tersebar di semua kabupaten/kota akan memberikan tempat yang cukup bagi apresiasi film-film Indonesia, termasuk film-film lokal. 

Memperbanyak bioskop, termasuk yang bertiket murah, penting untuk memberi tempat penonton tanpa harus pergi ke mal dan film-film internasional pun dapat tersebar secara merata. 

Film-film internasional selama ini tidak dapat terbagi rata karena bioskop di Indonesia hanya dikuasai sedikit pihak. Kalau jumlah bioskop banyak, perimbangan kepemilikan banyak, industri film global akan membagi dengan merata film-film produksinya.

Upaya memperbanyak bioskop perlu memberi ruang bagi komunitas-komunitas perfilman di daerah. Dalam beberapa tahun terakhir bermunculan komunitas-komunitas perfilman di daerah, termasuk di Soloraya, yang menjadi wadah kegiatan sineas-sineas muda.

Bioskop jelas perlu memberi ruang kepada komunitas-komunitas perfilman lokal itu untuk memutar film di layar lebar sekaligus mengumpulkan penonton. Ini penting untuk mendukung sektor ekonomi kreatif subsektor perfliman yang makin subur di banyak daerah.

Selama ini komunitas-komunitas perfilman lokal kesulitan memasukkan film produksi mereka ke bioskop berjaringan nasional. Kendala utama jelas aspek komersial yang selalu jadi pertimbangan pengelola bioskop berjaringan nasional. 

Ketika di daerah-daerah terdapat bioskop, semestinya masalah ini terselesaikan. Komunitas perfilman lokal dapat memutar film di layar lebar sekaligus menghimpun penonton.

Meskipun kehadiran bioskop baru membawa banyak peluang, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah kompetisi yang semakin ketat dengan film-film dari luar negeri, khususnya film Hollywood yang memiliki basis penggemar yang kuat di Indonesia. 

Sineas muda harus berusaha keras menghasilkan karya alternatif yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki daya tarik bagi penonton, terutama di daerah atau kawasan lokal basis aktivitas perfiliman itu.

Distribusi film tetap menjadi tantangan besar. Banyak film lokal yang tidak dapat masuk ke jaringan bioskop besar karena keterbatasan tempat dan persaingan yang ketat dengan film-film internasional. 

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah dan sektor industri kretaif untuk terus berkolaborasi menciptakan lebih banyak ruang bagi film-film lokal untuk diputar di bioskop. Pembukaan bioskop-bioskop baru adalah awal yang baik.

Sentimen: neutral (0%)