Sentimen
Positif (100%)
10 Des 2024 : 00.02
Informasi Tambahan

BUMN: PT Aneka Tambang Tbk

Kab/Kota: Gresik, Menteng

Airlangga Sebut Freeport Siap Produksi 60 Ton Emas di KEK Gresik

10 Des 2024 : 00.02 Views 16

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

Airlangga Sebut Freeport Siap Produksi 60 Ton Emas di KEK Gresik

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) siap memproduksi emas hingga 60 ton di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Ia menyebut Gresik menjadi contoh kisah sukses proyek KEK, karena mampu melakukan hilirisasi tembaga hingga akhirnya menghasilkan produk akhir emas.

Airlangga menuturkan, perusahaan pertambangan Amerika Serikat PTFI memproduksi emas dengan jumlah hampir nol dari 1967 hingga 2024. Namun sekarang dengan fasilitas pengolahan precious metal refinery (PMR) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, Freeport bisa memproduksi 60 ton emas tiap tahunnya.
 
“Ada kisah sukses Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik, di mana kita bisa melakukan hilirisasi tembaga termasuk menghasilkan produk akhir melalui precious metal refinery, yang bisa menghasilkan emas 60 ton per tahun,” kata dia di acara SEZ Business Forum yang diadakan di hotel St. Regis, Jakarta Selatan pada Senin, 9 Desember 2024.
 
Sementara itu, ia mengungkap proses produksi di KEK Gresik bisa menghasilkan tembaga hingga 30 ton. Jumlah tersebut, menurutnya, dibagi antara Spanyol dan Jepang. “Jadi, kali ini pertama kalinya bisa memproduksi emas 60 ton di Gresik,” ujarnya.

KEK Gresik merupakan area seluas 2.167 hektare yang dikembangkan oleh PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera. PTFI menjadi investor jangkar di kawasan khusus itu.
 
Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyatakan perusahaan yang ia pimpin siap memproduksi emas batangan pada pekan kedua Desember 2024. Produksi perdana ini akan dilakukan melalui fasilitas pengolahan PMR yang berlokasi di Gresik.
 
Tony mengumumkan bahwa PTFI telah menyelesaikan smelter dan juga PMR sehingga siap memproduksi emas batangan, sebagai bagian dari Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan program hilirisasi pemerintah.
 
“Ini akan produksi di pekan kedua Desember,” ucap Tony saat ditemui di salah satu hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 7 November 2024.
 
Melalui pemaparannya, diketahui rencana produksi tersebut akan menghasilkan total 50 hingga 60 ton emas batangan. Proses produksi dilakukan dengan memanfaatkan lumpur anoda yang dihasilkan PT Smelting. “Total yang bisa diproduksi dari PMR kira-kira sekitar 50 ton hingga 60 ton, tergantung kadar bijih yang ditambang,” kata dia.
 
Dalam produksi perdana bulan ini, Tony menargetkan PTFI mampu menghasilkan 500 kilogram emas batangan. Penambahan jumlah akan terus dilakukan secara bertahap hingga PMR mampu mendukung rencana pemerintah Indonesia untuk meningkatkan cadangan emas batangan dalam negeri.
 
Nantinya, sebanyak 30 ton emas yang rencananya dihasilkan dalam satu tahun akan disuplai PTFI kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Hal ini sebagaimana termaktub dalam perjanjian jual beli logam emas antara PTFI dengan Antam yang dilakukan pada 7 November lalu.
 
Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Sentimen: positif (100%)