Sentimen
Undefined (0%)
10 Des 2024 : 00.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Kasus: Insiden penembakan, penembakan, Tawuran

Tokoh Terkait

Buka Suara! Korban Selamat Penembakan Polisi Semarang Bingung Tiba-tiba Ditembak

10 Des 2024 : 00.44 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Buka Suara! Korban Selamat Penembakan Polisi Semarang Bingung Tiba-tiba Ditembak

Esposin, SEMARANG – Salah satu korban yang selamat dari insiden penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig Zainudin, AD, 16, akhirnya memberikan keterangan terkait peristiwa tragis yang menimpa dirinya. Siswa SMKN 4 Semarang ini membantah berbagai tuduhan yang beredar, termasuk klaim bahwa ia terlibat dalam tawuran atau bahkan menyerempet motor pelaku sebelum penembakan terjadi.

AD menceritakan bahwa meskipun peristiwa tersebut terjadi dua pekan lalu, kondisinya kini berangsur membaik dan tidak mengalami trauma. "Saya sudah merasa sehat, luka-luka sudah sembuh, tidak ada trauma, saya anggap ini masalah biasa saja," kata AD saat mengikuti sidang kode etik Aipda Robig di Polda Jateng, Senin (9/12/2024).

Bantah Tuduhan Tawuran dan Serempetan Motor

Mengenai tuduhan yang menyebutkan dirinya terlibat dalam tawuran, AD dengan tegas membantahnya. Ia juga membantah klaim Kabid Propam Polda Jawa Tengah, Kombes Aris Supriyono, yang menyebutkan bahwa kejadian tersebut dipicu oleh penyerempetan motor dengan polisi.

"Enggak ada serempetan motor, kalau ada motor saya juga jatuh," ungkap AD. 

AD mengaku kala peristiwa penembakan itu ia berboncengan sepeda motor dengan SA. Namun, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan melihat Aipda Robig Zainudin yang tiba-tiba mengarahkan pistol ke mereka.

Bingung Tiba-tiba Ditodong Pistol

Ia juga mengaku tidak tahu, apa alasan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu menodongkan pistol kepadanya. Setahu dirinya, saat berkendara memang ada tiga sepeda motor yang berjalan beriringan. 

"Terus saat melihat polisi [menodongkan pistol] semua pada ngebut. [Pengendara] Motor yang kedua malah enggak ada yang lukaa. Dia malah kaget mengetahui saya kena [tembakan]," ujarnya. 

Kondisi Pasca Penembakan

Selepas kejadian, AD mengaku langsung pulang ke rumah. Sedangkan SA dan GRO sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Sayang, nyawa GRO tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia di RSUP dr Kariadi.

AD juga menceritakan aktivitasnya sebelum peristiwa tragis itu terjadi. Ia mengaku pada sore harinya, Sabtu (23/12/2024), sempat mengikuti ekstrakulikuler pasukan pengibar bendera (Paskibra) di sekolah. 

Setelah itu, malam harinya atau setelah salat Isya, ia bersama SA dan GRO sempat bertemu di warung burjo. "Tapi, saya enggak tahu sebelum itu [GRO] latihan silat atau tidak, karena saya gabung nongkrong sama mereka sekitar pukul 21.00 WIB," ungkapnya.

 

Sentimen: neutral (0%)