Sentimen
Undefined (0%)
9 Des 2024 : 18.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Magetan

Tokoh Terkait

Nenek di Magetan Jadi Korban Penipuan Online, Saldo di Rekening Langsung Ludes

9 Des 2024 : 18.18 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Nenek di Magetan Jadi Korban Penipuan Online, Saldo di Rekening Langsung Ludes

Esposin, MAGETAN – Seorang wanita lanjut usia ditemani anaknya mendatangi Polres Magetan untuk melaporkan kasus penipuan online yang dialaminya, Senin (9/12/2024). Saldo rekening milik korban langsung ludes setelah mengunduh aplikasi dan menerima telepon dari pelaku penipuan. 

Wanita lanjut usia itu bernama Sri Fauzi, 62, warga Desa Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Saat melaporkan kasus penipuan online ini, korban didampingi anaknya bernama Nissa, 33. 

Setibanya di Polres Magetan, keduanya langsung masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) guna membuat laporan penipuan itu. 

Ditemui usai membuat laporan, Nissa menceritakan bahwa penipuan itu bermula ketika sang ibu melihat ada iklan minyak goreng dengan harga di bawah pasaran di marketplace media sosial Facebook pada Sabtu (7/12/2024). Tak berfikir lama, sang ibu langsung menghubungi penjual untuk mengkonfirmasi harga yang dibanderol tersebut. 

Terjadi komunikasi antara korban dan pelaku. Usai cocok dengan harga yang ditawarkan, sang ibu diarahkan oleh penjual untuk mengunduh sebuah aplikasi. Sebelumnya, penjual mengarahkan untuk pindah komunikasi ke aplikasi WhatsApp.

“Setelah cocok harganya, oleh penjual diarahkan ke WA, lalu ibu saya disuruh download aplikasi Bukalapak dan diminta mengisi saldo pulsa mengendap,” ucapnya.

Pada saat bersamaan, sang pelaku menelepon Sri Fauzi dengan dalih memberikan panduan dalam mengisi saldo pulsa yang mengendap tersebut. Usai akun Bukalapak telah siap digunakan, rupanya langsung berpindah tangan.

“Jadi pas download hingga daftar akun itu sambil ditelepon pelaku, ibu saya diminta top up saldo sambil dijanjikan bermacam-macam seperti saldonya berlipat ganda, dan lain-lain,” jelasnya.

Nissa menambahkan, usai top up di aplikasi tersebut saldo di rekening ibunya mendadak hilang. Kemudian setelah dicek, saldo yang ada direkening korban tinggal Rp4.000 saja. Sedangkan saldo yang terkuras mencapai Rp4 juta. 

“Setelah curiga ibu saya menanyakan proses pencairannya bagaimana, prosedurnya bagaimana, tapi pelaku justru menghindar. Akhirnya setelah akun jadi, saldo ibu saya habis, tinggal Rp4.000 saja,” tambahnya.

Nissa mengaku tak terlalu berharap kasus ini akan segera terungkap, tetapi ia tetap memilih melaporkannya agar menjadi pelajaran bagi masyarakat lainnya.

“Kami berharap polisi serius menangani kasus ini dan masyarakat yang mengalami kejadian serupa mau dan berani melaporkannya,” harapnya.

Sentimen: neutral (0%)