Sentimen
Negatif (100%)
9 Des 2024 : 16.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cilandak, Lebak Bulus

Kasus: pembunuhan

Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, MAS Sudah 4 Kali Dibawa ke Psikiater Megapolitan 9 Desember 2024

9 Des 2024 : 16.19 Views 10

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, MAS Sudah 4 Kali Dibawa ke Psikiater
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Desember 2024

Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, MAS Sudah 4 Kali Dibawa ke Psikiater Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), tersangka pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan sudah pernah dibawa ke psikiater oleh kedua orangtuanya sebelum melakukan pembunuhan pada Sabtu (30/11/2024) dinihari. Akan tetapi, kepada polisi, MAS mengaku tidak mengetahui tujuan dirinya diajak ke psikiater oleh orangtuanya. "Ya (pernah dibawa ke psikiatris), sang anak sendiri yang bercerita. Dia sudah empat kali dibawa ibunya ke psikiater," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024). Lanjut Ade, pihaknya tidak tahu pasti kapan MAS dibawa ke psikiater oleh kedua orangtuanya itu. Akan tetapi, Ade memastikan bahwa MAS pernah dibawa ke psikiater dalam satu tahun terakhir. "Tanggal persisnya enggak tahu, tapi tahun ini," tambah dia. Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024). Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM. Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu. Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan. Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah. Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)