Sentimen
Undefined (0%)
9 Des 2024 : 14.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: korupsi

Lewat Aksi Menggambar, Siswa SDN Bromantakan Solo Sampaikan Pesan Antikorupsi

9 Des 2024 : 14.49 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Lewat Aksi Menggambar, Siswa SDN Bromantakan Solo Sampaikan Pesan Antikorupsi

Esposin, SOLO -- Sekitar 50 siswa SDN Bromantakan Solo mencoret-coret halaman sekolah dengan kapur warna-warni, Senin (9/12/2024). Lewat gambar yang dibuat tangan-tangan mungil mereka, para siswa membawa pesan antikorupsi

Siswa yang terdiri dari kelas IV dan V itu antusias menggambar di halaman sekolah. Mereka menggambar simbol korupsi seperti tikus. Lalu ditambah dengan tulisan seperti “Korupsi Masuk Neraka.” 

Co Founder Komunikotavisual, Basnendar Herry Prilosadoso, mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari peringatan Hari Antikorupsi Dunia yang diperingati setiap 9 Desember. Melalui kegiatan itu, dia mengatakan budaya antikorupsi untuk anak-anak SD bisa dikenalkan lewat kegiatan yang menyenangkan.

“Salah satunya lewat kreasi seni dengan menggambar halaman sekolah, khusus untuk anak-anak SD,” kata dia ketika ditemui Espos di SDN Bromantakan Solo, Senin (9/12/2024).

Basnendar sengaja mengajak anak-anak untuk beraktivitas di luar kelas untuk memberi kesan yang menyenangkan. Sehingga pesan antikorupsi bisa sampai dengan mudah. Anak-anak diajak untuk menggambar dan menuliskan pesan tentang antikorupsi.

“Kami berikan materi tentang apa itu budaya antikorupsi. Misalnya bisa lewat simbol korupsi misalnya tikus atau bisa lewat teks yang bertuliskan pesan antikorupsi. Semoga minimal tahu dan sadar tentang budaya antikorupsi,” kata dia.

Kepala SDN Bromantakan Solo, Surni Andayani, mengatakan kegiatan ini menjadi awal untuk memperkenalkan budaya antikorupsi. Menurutnya, menanamkan budaya antikorupsi penting dilakukan sejak dini.

“Kalau dari kecil sudah kita tanamkan bahwa korupsi itu tidak boleh, kita harus jujur, kita harus amanah, kita harus tahu hak dan kewajiban. Maka di masa depan ketika anak-anak menjadi pemimpin siap menjalankan dengan amanah,” kata dia.

Menurutnya, ini merupakan bagian dari kampanye antikorupsi. Selain melalui aksi tersebut, budaya antikorupsi bisa dikenalkan melalui kegiatan-kegiatan kecil yang para siswa alami selama di sekolah.

Misalnya, dengan mengajarkan anak untuk jujur dan tidak mencontek ketika ujian sekolah. Kemudian membiasakan antre ketika masuk kelas. Surni berharap kebiasan-kebiasan itu bisa dibawa oleh anak-anak sampai dewasa sehingga anti korupsi benar-benar bisa menjadi budaya, tidak hanya jargon semata.

Sentimen: neutral (0%)