Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Imam Shamsi Ali Semprot Gus Miftah Usai Video Lamanya Diduga Lecehkan Muhammadiyah, Sebut Pernyataan Mirip Logika Iblis
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Gus Miftah yang menyebutkan bahwa orang NU lebih dahulu masuk surga dibanding Muhammadiyah kembali viral.
Potongan video itu menyusul hinaan yang dilakukan Gus Miftah terhadap penjual es teh yang menawarkan dagangannya di sebuah pengajian.
Video itu sontak menuai kontroversi dan kritik keras, salah satunya dari Imam Shamsi Ali. Melalui akun pribadinya di X @ShamsiAli2, ia menyebut argumen Gus Miftah memiliki kemiripan dengan logika Iblis.
"Ini mirip logika Iblis. Kenapa saya harus sujud kepada manusia? Kan sujud itu hanya untuk Allah, wajar saja karena memang berlogika Iblis," ujar Shamsi Ali (8/12/2024).
Dalam potongan video Gus Miftah yang viral, ia membahas perbedaan pandangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah soal rokok, dengan nada bercanda yang dinilai tidak pantas.
Dalam video tersebut, Gus Miftah mengatakan bahwa NU memakruhkan rokok, sementara Muhammadiyah mengharamkannya.
"Rokok, Muhammadiyah mengharamkan, NU memakruhkan," kata Gus Miftah.
Dikatakan Gus Miftah, di kalangan NU rokok baru diharamkan bagi mereka yang memiliki penyakit jantung atau ibu yang sedang hamil.
"Tapi bagi orang NU, rokok bisa menjadi haram ketika dirokok oleh orang yang punya penyakit jantung. Ketika ibu-ibu hamil, maka menjadi haram. Tapi selama tidak, makruh. Muhammadiyah? Haram," tukasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut orang NU lebih dahulu masuk surga karena dianggap memiliki iman yang lebih kuat dibanding Muhammadiyah.
"Oleh karena itulah saya mengatakan, orang NU masuk surga lebih dahulu dibandingkan Muhammadiyah. Karena imannya orang NU lebih kuat," sebutnya.
Ia melanjutkan dengan mengaitkan perbedaan tersebut dengan keberanian orang NU yang dianggap lebih besar karena tidak takut dengan peringatan pemerintah bahwa "rokok membunuhmu."
"Kenapa Muhammadiyah mengharamkan rokok, karena orang Muhammadiyah takut dengan peringatan pemerintah, rokok itu membunuhmu," imbuhnya.
Kata Gus Miftah, bagi orang-orang NU mereka hanya meyakini bahwa yang berhak mencabut nyawa hanya malaikat Israil.
"Sementara orang NU gak percaya, yang membunuh bukan rokok tapi malaikat Israil," ia menuturkan.
Ia bahkan menambahkan candaan bahwa peringatan "rokok membunuhmu" mengindikasikan pembunuhan terhadap Muhammadiyah, bukan Nahdlatul Ulama.
Menurut Imam Shamsi Ali, pernyataan seperti ini bukan hanya tidak pantas, tetapi juga menyesatkan umat.
"Peringatan pemerintah, rokok itu membunuhMu (Mengindikasikan kata MU menjadi Muhammadiyah), bukan membunuhNu (Nahdlatul Ulama). Membunuh Muhammadiyah," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (88.9%)