Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: Ada Band, APRIL
Kab/Kota: Gunung, Solo
Kasus: HAM
Tokoh Terkait
Efek Rumah Kaca Puncaki Kemeriahan Festival Lokananta 2024
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, SOLO – Grup musik indie asal Jakarta, Efek Rumah Kaca (ERK), sukses menuntaskan euforia penonton Festival Lokananta 2024 pada Sabtu (7/12/2024) malam di Lokananta, Kerten, Laweyan, Solo. Membawakan 12 lagu andalannya, ERK menutup acara festival musik tahunan tersebut dengan sempurna.
Band yang dibentuk pada 2001 silam membuka pertunjukan dengan lagu berjudul Putih. Kemudian disambung dengan lagu Fun Kaya Fun. Dua lagu awal tersebut berhasil menyentuh emosi 1000-an penonton yang memadati depan panggung maupun yang berada di tribuna.
Malam itu, Cholil, vokalis ERK, seolah enggan memberikan jeda bagi penonton untuk tidak bernyanyi dan berjoget bersama. Lagu-lagu andalan seperti Seperti Rahim Ibu, Balerina, Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa, hingga Sebelah Mata membuat penonton tampak begitu menghayati ketika bernyanyi.
Emosi penonton meluap ketika band yang dulu sempat bersama Supergo ini membawakan lagu Di Udara. Sebab band ini membawakan lagu dibarengi visualisasi sosok aktivis HAM Munir Said Thalib di samping kanan dan kiri monitor panggung.
Pada bagian lirik lagu yang berbunyi:
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Reff:
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Semua penonton kompak mengangkat tangan dan bernyanyi begitu begitu lantang.
Di sela-sela penampilannya Cholil Mahmud juga menyempatkan mengucapkan terima kasih kepada penonton yang hadir dan Lokananta. Bagi Efek Rumah Kaca, kata dia, Lokananta memiliki kenangan tersendiri karena pernah melakukan perekaman pada medio 2013 silam.
“Terima kasih Lonanta, terima kasih untuk yang udah hadir di sini. Kami dulu pernah rekaman di Lokananta sebelum dibuka seperti sekarang pada 2013. Sehingga kami datang ke sini untuk mengenang hasil rekaman kita,” kata dia.
Pria kelahiran Jakarta, 28 April 1976 itu berharap Lokananta bisa terpakai dengan baik ke depannya dan bisa berjumpa di lain kesempatan. Dia juga berpesan kepada penonton untuk tetap kritis kepada pemerintah.
“Mari bersenang-senang tapi tetap kritis ke pemerintah ya,” pesan dia.
Efek Rumah Kaca akhirnya menutup penampilannya selama kurang lebih satu jam setengah dengan lagu Cinta Melulu. Lagu dengan karakter ritme cepat dan musik yang menghentak ini membuat penonton berjingkrak-jingkrak.
Sementara itu, sebelum ditutup penampilan ERK, Festival Lokananta 2024 ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi band-band lokal asal Solo dan sekitarnya sejak sore hingga malam. Total ada enam band lokal yang tampil di festival ini secara simultan, yakni Trees, Barmy Blokes, Teori, The Melting Mind, Malinoa and the Dogpack, dan The Kick.
Chief Executive Officer (CEO) Lokananta, Wendi Putranto mengatakan Festival Lokananta merupakan agenda rutin Lokananta yang digelar sejak 2012. Namun, sempat vakum beberapa tahun dan baru kembali aktif mulai 2023.
Wendi menjelaskan bahwa tujuan utama festival ini adalah untuk mengapresiasi musisi-musisi lokal Solo dan sekitarnya. Dia ingin seiring kebangkitan Lokananta tak hanya sebatas cagar budaya musik di Indonesia semata, melainkan bisa melahirkan talenta-talanta musik baru di kawasan Soloraya.
“Penampilan kami berbeda dari Festival Lokananta 2023. Dulu banyak band-band nasional, sedangkan tahun ini memang fokus ke band-band lokal untuk membantu mereka mendapatkan sorotan karena itu yang penting. Buktinya tadi ada band dari Gunung Kidul namanya The Melting Mind ternyata punya penampilan yang bagus,” kata dia kepada Espos di sela-sela acara.
“Karena datang ke festival itu di luar menyaksikan band-band yang sudah terkenal sebenarnya sebagai cara untuk menemukan band baru potensial yang akan punya nama di masa depan. Itulah kenikmatan festival musik, tidak ada ekspektasi apa-apa tapi nemu band yang keren dan bisa jadi justru penggemar mereka,” imbuh dia.
Wendi memastikan Festival Lokananta akan tetap digelar tahun mendatang. Sedangkan agenda terdekat Lokananta adalah membawa tur band-band hasil audisi Bintang Muda Lokananta ke Jakarta, Jogja, dan Solo.
Setelah tur, dia juga berencana membawa tampil band-band terpilih hasil Binatang Muda di panggung Festival Lokananta 2025. Tujuannya satu, dia ingin memberikan spotlight bagi band-band lokal agar bisa berkembang besar di kemudian hari.
Sentimen: neutral (0%)