tirto.id - Pengusaha tambang asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan perkumpulan pengusaha asal Jepang yang tergabung dalam Japinda. Sosok yang akrab disapa Haji Isam itu duduk disamping Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di meja utama.

Secara khusus, Haji Isam disebut oleh Prabowo dalam sambutannya. Prabowo juga menyebut Haji Isam sebagai sosok pengusaha terkemuka asal Kalimantan.

"Bapak Andi Syamsuddin Arsyad sosok pengusaha terkemuka dari Kalimantan," kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

Selain Haji Isam, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Anindya Bakrie, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Arsjad Rasjid, hadir dalam acara tersebut. Keduanya, duduk bersamaan dalam satu meja dan juga mendapat sambutan spesial dari Prabowo.

"Bapak Arsjad Rasjid dan Bapak Anindya Bakrie dari kamar dagang dan industri Indonesia," kata dia.

Turut hadir acara tersebut, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Luar Negeri, Sugiono; Menteri Industri, Gumiwang Kartasasmita; Menteri BUMN, Erick Thohir, Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya; Wakil Menteri Kabinet, Suahasil Nazara; dan Wakil Menteri Investasi, Sigit P Santosa.

Prabowo sempat mencari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, tetapi hingga acara dimulai sosok ketua umum Partai Golkar tersebut tak hadir.

"Bersama kita hari ini, Menteri Energi, belum kelihatan ya?," tanya Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo memuji hubungan baik kedua negara yang telah terjalin sejak lama. Prabowo menyebut Jepang banyak membantu ekonomi Indonesia di lintas sektor baik pendidikan, kesehatan hingga lingkungan.

"Situasi global penuh dengan ketidakpastian. Itulah sebabnya Indonesia ingin bersahabat dengan semua. Secara tradisi, kita tidak memihak. Kita bersahabat dengan semua. Filosofi kita adalah seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Jadi, kita sambut dengan tangan terbuka," tutur Prabowo.

tirto.id - Politik

Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama