Ketahui Efek Buruk Plasticizers terhadap Kesehatan Manusia
Espos.id
Jenis Media: Lifestyle
![Ketahui Efek Buruk Plasticizers terhadap Kesehatan Manusia](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/12/20241207143725-ilustrasi-kemasan-plastik-res.jpg?quality=60)
Esposin, SOLO–Saat ini, orang hanya mengenal mikroplastik, tapi bagaimana dengan plasticizers yang ternyata juga punya efek buruk terhadap kesehatan? Simak ulasannya di info sehat ini.
Mikroplastik adalah pecahan kecil plastik yang tidak mudah terurai dan biasanya dikaitkan dengan masalah kesehatan. Mikroplastik selama ini dihindari, padahal plasticizers juga sama berbahayanya.
Plasticizers atau yang berarti zat pelunak adalah bahan kimia sintetis yang ditambahkan ke dalam plastik agar plastik mempunyai efek lentur, fleksibel, dan tidak mudah patah. Bahan kimia ini dapat larut ke dalam makanan dan udara, dan beresiko terkena masalah kesehatan termasuk kanker.
Dikutip dari health, Jumat (6/12/2024), menurut Penelitian dua bahan plasticizers yaitu DINP dan DEHP, zat-zat tersebut yang termasuk dalam kategori bahan plasticizers yang disebut ftalat, yang berarti zat tersebut adalah bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker dan masalah reproduksi. Menurut Penelitian lain menemukan bahan kimia plasticizers juga dapat bertahan di udara, di makanan, air, dan kotoran.
Zat ftalat banyak ditemukan pada barang rumah tangga termasuk furniture, kemasan makanan, dan kosmetik. Menurut Kelly Johnson Arbor, MD ahli toksikologi di MedStar Health, mengatakan “berfungsi sebagai penstabil wewangian” dalam produk perawatan pribadi seperti sampo, losion, dan sabun mandi. Karena bahan plasticizers seperti ftalat tidak terikat secara kimia pada bahan yang ditambahkan, bahan tersebut dapat larut, bermigrasi, atau menguap ke sumber lain.
Pada bulan Januari, misalnya, studi Consumer Reports yang menguji hampir 100 makanan kemasan umum, mulai dari soda, yogurt, hingga buah-buahan dan sayuran, menemukan tingkat ftalat yang tinggi di hampir semua makanan kemasan tersebut.
Sebuah studi pada tahun 2013 menemukan bahwa bahkan orang yang mengonsumsi produk susu dan rempah-rempah organik impor yang tidak pernah menyentuh plastik, lebih mungkin memiliki tingkat DEHP yang tinggi dalam tubuhnya dibandingkan orang yang mengonsumsi makanan biasa. Hal ini menunjukkan bahwa ftalat mungkin telah larut dari plastik selama masa hidup. proses produksi.
Di Amerika Serikat, pemerintah federal telah melarang mainan anak-anak mengandung lebih dari 0,1% konsentrasi 8 jenis ftalat, termasuk DEHP.5 Pada tahun 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mencabut izin penggunaan 23 ftalat dalam pengemasan dan pemrosesan makanan setelahnya. disajikan dengan bukti bahwa mereka tidak lagi digunakan.
Namun pada tahun 2023, FDA menolak petisi dari beberapa kelompok advokasi yang meminta badan tersebut untuk melarang beberapa ftalat lain yang digunakan sebagai bahan pemlastis dan mencabut penggunaan ftalat lain yang disetujui, dengan mengatakan bahwa tidak ada cukup bukti bahwa zat tersebut berbahaya bagi kesehatan.
Namun bagaimana dengan dampak dari menghirup, menyerap, dan menelan bahan plasticizers?
Seorang profesor farmakologi dan toksikologi di Michigan State University, Jamie Alan, RPH, PharmD, PhD, menjelaskan penelitian menunjukkan bahwa paparan plasticizer dalam dosis rendah sekalipun dapat mengakibatkan gangguan endokrin, dan juga dapat menimbulkan efek buruk pada sistem endokrin, reproduksi, dan saraf.
Hal yang membuat plasticizer sangat memprihatinkan adalah bahwa mereka dapat tetap berada di dalam tubuh. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Maret yang dipimpin oleh Marfella mendeteksi mikroplastik, yang biasanya mengandung bahan pembuat plastik (plasticizer), di dalam hati orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, atau kematian. plasticizer tertentu dapat terakumulasi dalam jaringan manusia dan lingkungan seiring berjalannya waktu, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai paparan jangka panjang dan potensi dampak kesehatan.
Bagaimana menghindari plasticizer?
Menghindari bahan plasticizer bisa jadi rumit. Beberapa cara untuk mengurangi plasticizer:
1. Carilah produk yang berlabel 'bebas ftalat' atau 'tidak beracun’.
2. Perhatikan dalam penyimpanan makanan. Jauhi plastik pembungkus dan wadah makanan plastik berbahan PVC yang memiliki label daur ulang.
3. Batasi menkonsumsi makanan cepat saji. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak makanan cepat saji memiliki paparan yang lebih tinggi.
4. Cobalah untuk menghindari produk PVC. PVC adalah bahan umum yang sering mengandung bahan plasticizer seperti ftala.t
5. Pertimbangkan penggunaan produk perawatan pribadi yang bebas pewangi. Produk beraroma, seperti parfum, sampo, dan losion, cenderung mengandung ftalat.
6. Fokus pada ventilasi dalam ruangan. Ftalat dapat terdapat dalam debu rumah tangga dari lantai vinil, furnitur, dan barang elektronik.
Dengan memperhatikan penggunaan bahan dan produk yang Anda bawa ke rumah, Anda dapat secara signifikan mengurangi paparan terhadap bahan plasticizer yang berpotensi membahayakan. Selain itu, mendukung perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan-bahan alternatif yang jauh lebih aman bagi kesehatan akan membantu mendorong peralihan industri yang lebih aman dan terhindar dari bahaya bahan-bahan kimia.
Sentimen: neutral (0%)