Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Kasus: Maling, pencurian
Kantor PPA Balai Kota Solo Kemalingan, Pencuri Masuk Tanpa Rusak Pintu-Jendela
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Kantor PPA Balai Kota Solo Kemalingan, Pencuri Masuk Tanpa Rusak Pintu-Jendela](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2023/07/ilustrasi-pencurian.jpg?quality=60)
Esposin, SOLO -- Polisi masih terus mendalami kasus pencurian yang terjadi di Kantor Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Solo di kompleks Balai Kota Solo. Aparat Polresta Surakarta melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku dalam perkara tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Kantor Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Solo di kompleks Balai Kota Solo diduga dibobol maling pada Jumat (6/12/2024) pagi. Akibat kejadian itu, uang senilai Rp61 juta dan satu jam tangan raib.
Saat dihubungi awak media, Jumat siang, Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, membenarkan adanya peristiwa pencurian di Kantor PPA kompleks Balai Kota Solo. Dia menegaskan Satreskrim masih menyelidiki secara mendalam kasus tersebut.
“Pelaku masuk ruangan tanpa merusak pintu atau jendela karena dia masuk menggunakan kunci yang biasa digunakan oleh cleaning service,” kata Ismanto.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah pihaknya sudah memiliki dugaan terkait siapa pelakunya, Ismanto belum bisa menjawab.
“Kami masih perlu mendalaminya, tunggu saja,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi tertulis yang diterima Espos dari Kapolsek Pasar Kliwon, Solo, Iptu Amirrudin Zulkarnaen, pencurian itu tepatnya terjadi di lantai II Kantor Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak di Balai Kota.
“Kejadiannya sekitar pukul 06.55 WIB,” kata Amirrudin.
Menurut Amirrudin, pencurian itu kali pertama diketahui petugas layanan kebersihan di kantor tersebut yang mendapati ruangan kantor dalam kondisi acak-acakan pada Jumat pagi.
Petugas kebersihan itu kemudian menelepon Kepala UPTD PPA Solo, Siti Dariyatini, untuk menanyakan apakah yang bersangkutan sudah tiba di kantor.
Namun, Siti mengatakan belum berangkat menuju kantor.
“Kemudian, petugas cleaning service itu menyampaikan ruangan tempat pelapor [Siti Dariyatini] bekerja dalam keadaan acak-acakan,” tambahnya.
Mendapat laporan dari petugas layanan kebersihan itu, Siti segera menuju ke kantornya. Setibanya di sana ia mengecek kondisi kantornya termasuk laci-laci meja yang ada.
“Saat dicek itu baru diketahui uang di lacinya dan kedua laci rekan kerjanya telah dibobol. Total kerugian sekitar Rp61 juta ditambah satu jam tangan hilang,” jelasnya.
Setelah mengetahui kejadian itu, Siti lalu membuat laporan ke polisi yang langsung mengirimkan personel untuk melakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan itu, lanjut Amirrudin, diketahui kunci ruangan yang disimpan di toilet oleh petugas pelayanan kebersihan telah pindah ke lubang kunci pintu ruangan.
“Diduga pelaku membuka laci meja dengan cara mencongkel laci meja dikarenakan meja dalam kondisi tertutup dan terkunci,” jelasnya.
Sentimen: neutral (0%)