Sentimen
Undefined (0%)
7 Des 2024 : 09.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukabumi

Tokoh Terkait

Bencana Tanah Retak di Sukabumi Rusak Puluhan Rumah Warga, Ini Temuan BMKG

7 Des 2024 : 09.33 Views 21

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Bencana Tanah Retak di Sukabumi Rusak Puluhan Rumah Warga, Ini Temuan BMKG

Esposin, SUKABUMI--Bencana keretakan tanah atau pergerakan tanah merusak puluhan rumah warga di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemetaan di lokasi setempat sebagai antisipasi adanya dampak lanjutan.

"Dalam proses pemetaan ini tim meteorologi BMKG menyesuaikan kembali peta cuaca yang dimiliki dengan peta kerawanan pergerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2024).

Dia menambahkan proses tersebut penting karena hasilnya akan menjadi bahan sosialisasi BMKG kepada masyarakat untuk bersiap menghadapi dampak susulan.

"Dari analisa lapangan sementara ini ditemukan bahwa hujan berintensitas sedang hingga deras menjadi faktor memperkuat peristiwa keretakan tanah di Kampung Cihonje yang terjadi pada Selasa (3/12/2024) petang itu," ujar dia seperti dilansir Antara.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, sekitar 30 unit rumah dan satu masjid rusak akibat bencana pergerakan tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar dan sebanyak 42 kepala keluarga atau sekitar 120 jiwa warga mengungsi meninggalkan rumahnya.

Lebih lanjut, Dwikorita menguraikan dampak bencana yang terjadi itu selaras dengan peringatan dini potensi peningkatan curah hujan di atas normal di sebagian besar wilayah selatan Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Sukabumi.

Dikatakan dia, peringatan dini tersebut sudah diinformasikan secara masif oleh BMKG kepada masyarakat dan pemerintah daerah sepekan sebelum bencana terjadi, bahkan setiap perkembangan kondisi cuaca dilaporkan setiap tiga jam melalui berbagai kanal informasi BMKG.

Merujuk dari peta yang dibuat PVMBG diketahui kawasan terdampak bencana tanah bergerak sebagian besar berada pada ketinggian 100-800 meter di atas permukaan laut dan masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi.

Hal itu berarti kawasan Desa Sukamaju, Cikembar, Sukabumi dan sekitarnya memang berpotensi menengah hingga tinggi bagi terjadinya gerakan tanah terutama jika curah hujan di atas normal.

"Nah, tim akan diterjunkan untuk menyosialisasikan langsung potensi bahaya ini ke masyarakat sehingga mereka bisa bersiap-siap menghadapi kemungkinan yang terjadi nantinya," kata dia.

 

Sentimen: neutral (0%)