Jubir Presiden Dirujak Netizen Usai Sebut Masyarakat Kecil dengan Sebutan Rakyat Jelata, Disinggung Soal Gaji dari Pajak
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati diingatkan, gajinya berasal dari pajak rakyat. Itu setelah ia menyebut masyarakat kecil sebagai rakyat jelata.
Hal tersebut disampaikan Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus. Ia mengukiti gahu Adita.
“Rp18.648.000 Gaji + Tunjangan yang diterima oleh Adita Irawati, Jubir Kantor Kepresidenan yang ngatain "rakyat jelata" berkali-kali,” kata Jhon dikutip dari unggahannya di X, Jumat (6/12/2024).
Nilai tersebut, kata Jhon berasal dari rakyat jelata yang disebut Adita.
“Nilai 18 juta itu berasal dari pajak rakyat yang disebut sebagai jelata untuk menghidupi anak-anak, kredit-kredit serta biaya hidupnya sekeluarga,” ucapnya.
Karenanya, ia menanyakan publik. Apakah rela uang pajaknya digunakan menggaju pejabat seperti Adita.
“Gimana, kalian rela uang pajak yang kita titipkan (disebut sebagai rakyat jelata) untuk menghidupi orang seperti ini?” ujar Jhon.
Dalam klarifikasinya, Adita mengakui bahwa penggunaan diksi tertentu dianggap kurang tepat, meskipun tidak ada niatan untuk menimbulkan polemik.
Adita menjelaskan bahwa penggunaan diksi tersebut didasarkan pada arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang bermakna "rakyat biasa" sebagai representasi seluruh rakyat Indonesia.
"Kejadian ini sama sekali tidak disengaja dan sangat mungkin terjadi karena adanya pergeseran makna pada diksi yang saya gunakan di era saat ini, Saya menggunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya adalah rakyat biasa yaitu kita semuanya rakyat Indonesia,” ucapnya.
(Arya/Fajar)
Sentimen: positif (84.2%)