Esposin, SOLO — Musisi keroncong asal Solo, Sruti Respati, menyabet penghargaan Anugerah Musik Indonesia atau AMI Award 2024 Bidang Keroncong Artis Keroncong/Stambul/Langgam/Asli Terbaik melalui lagu Kr. Anak Dara. Ajang bergengsi itu digelar di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

Sruti mengaku tidak menyangka bisa menyabet penghargaan tersebut. Ketika hari penganugerahan itu ia pun tidak bisa hadir langsung ke Jakarta lantaran berbarengan dengan jam kerjanya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kebetulan ada pekerjaan di kantor, saya sendiri juga tidak tahu kalau bakal menang, saya sendiri tidak hadir langsung. Tahunya dari social media,” kata dia ketika dihubungi Espos melalui sambungan telepon, Jumat (6/12/2024) malam.

Ini merupakan piala AMI Award kedua Sruti setelah sebelumnya pada 2020 berhasil menyabet penghargaan penyanyi keroncong terbaik kategori kontemporer pada ajang yang sama. Tahun ini dia kembali masuk nominasi dan menang melalui lagu Kr. Anak Dara.

Lagu itu memiliki komposisi musik asli dengan 28 birama dan lirik bahasa Indonesia. Lirik lagu ditulis sendiri oleh Sruti dan produksinya dibantu Robertus Grassianus Bagus Suryo. Sementara artwork design dikerjakan Saskia Gita Sakanti.

Kr. Anak Dara dia produksi secara independen. Biaya produksi mulai dari rekaman, mixing, hingga rilis pun dibayai sendiri. Sruti dalam memproduksi lagunya tidak melibatkan major label. Meski diproduksi sendiri dia mengaku senang bisa menembus AMI Award.

“Meskipun saya tidak dengan major label dan memproduksi sebagai musisi independent tapi bisa menembus AMI Award yang susah banget dapat itu,” kata dia.

Menurutnya, lagu Anak Dara bercerita tentang perempuan muda yang memiliki cita-cita tinggi. Dalam lagu itu Sruti membawa pesan untuk permpuan agar tidak menyerah dengan mimpi yang ingin dicapai.

“Saya menulis lagu Anak Dara berharap semua perempuan di Indonesia berani memiliki cita-cita yang tinggi dan menggapainya. Jika ada rintangan jangan putus asa. Kenapa, karena perempuan itu harapan bangsa,” kata dia.

Ke depan ia bertekad terus menelurkan musik-musik keroncong yang berkualitas. Meski begitu Sruti mengungkap sebagai musisi independen tentu akan ada tantangan tersendiri ketika memproduksi lagu baru. Terutama dalam hal biaya.

“Namun saya atur sedemikian rupa agar karya yang lahir itu tidak asal-asalan. Meskipun itu memiliki konsekuensi logis secara pembiayaan. Sedangkan ketika kita membicarakan karya yang berkualitas tentu biaya juga tidak sedikit,” kata dia.