Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Dukuh, Magelang, Ponorogo
Tokoh Terkait
Keluarga Tegalsari Tegaskan Miftah Maulana Bukan Keturunan Kiai Muhammad Besari
Espos.id Jenis Media: Jatim
Esposin, PONOROGO – Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan diri untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Jumat (6/12/2024). Mundurnya pria yang akrab disapa Gus Miftah itu merupakan buntut dari video viral dirinya mengolok-olok penjual es teh di acara pengajian di Kabupaten Magelang.
Atas peristiwa itu, publik pun mengkritik dan menghujat penceramah itu di media sosial. Karena menanganggap hinaan itu tidak patut disampaikan seorang penceramah dan seorang pejabat negara. Apalagi hinaan itu disampaikan kepada warga yang sedang berjuang mencari nafkah secara halal.
Bukan hanya itu, publik pun menyoroti julukan Gus yang selama ini digunakan Miftah. Seperti diketahui panggilan Gus dalam tradisi pesantren digunakan untuk menyebut anak atau keturuan kiai yang memiliki pondok pesantren.
Dalam beberapa kesempatan, Miftah memang kerap menyampaikan bahwa dirinya merupakan keturunan ulama besar dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kiai Ageng Muhammad Besari.
Dikutip dari Antara, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, Ahmad Fahrur, memastikan bahwa Miftah Maulana merupakan ulama besar asal Ponorogo. Dia mengklaim ada silsilah keturunan Miftah sah dan sesuai dengan fakta.
Miftah merupakan keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Muhammad Besari yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo. Dalam garis nasabnya, Miftah tercatat sebagai keturunan langsung dari Kiai Ageng Muhammad Besari, yang dikenal memiliki peran besar dalam perkembangan pesantren di Ponorogo. Ayah Miftah bernama M. Murodhi yang merupakan putra dari M. Boniran.
Penjelasan Keluarga Tegalsari
Klaim sepihak terkait Miftah Maulana yang merupakan keturunan Kiai Ageng Besar dibantah langsung oleh pihak dzurriyah atau keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari di Ponorogo.
Perwakilan dzurriyah atau keturunan generasi ke-8 dari Kiai Ageng Muhammad Besari, Raden Kunto Pramono, secara tegas mengatakan bahwa Miftah bukan keturunan dari Kiai Ageng Muhammad Besari dari jalur nasab mana pun.
Terkait silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari, dia menjelaskan kepada Espos bahwa delapan generasi yang dimiliknya dapat dijelaskan secara runtut.
1. Kiai Ageng muhammad Besari
2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas
3. Kiai kanjeng bagus Hasan Besari
4. Kiai Kasan Anom I
5. Kiai Kasan Anom II
6. Eyang Gatut muhammad Ismail
7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo
8. R. Kunto Pramono.
Kunto pun menjelaskan pada dasarnya tidak terlalu mempermasalahkan siapa pun mengaku sebagai keturunan keluarga besar Tegalsari. Namun, dia memberi catatan kepada siapa pun yang mengaku-ngaku untuk menunjukan bukti konkrit bahwa dia adalah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Seperti HOS. Cokroaminoto misalnya, Kunto menjelaskan bahwa salah satu pahlawan nasional tersebut adalah keturunan Tegalsari dan silsilahnya juga valid.
“Sebenarnya kalau saya secara pribadi itu bangga kepada siapa pun yang mengaku keturunan Tegalsari, tapi kalau konteksnya adalah Gus Miftah, secara silsilah saya sendiri itu tidak ketemu dari siapa garis keturunannya. Tetapi jika pun benar, keluarga besar meminta tunjukan bukti konkrit bahwa dia benar-benar keturunan keluarga sini,” ucapnya Kamis (5/12/2024).
Dia menjelaskan bahwa statement yang diucapkannya bisa dikonfirmasi dari silsilah atau dari narasumber mana saja. Adapun menurut Kunto, Miftah memang pernah mengisi kegiatan haul pada beberapa tahun lalu.
Kunto menjelaskan, bahwa sebenarnya Miftah memang berasal dari Ponorogo, tepatnya Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, yang berada persis di sisi timur Desa Tegalsari. Kunto menambahkan, orang tua dari Miftah merupakan murid dari Imam Utama Masjid Agung Tegalsari.
“Gus Miftah sendiri kalau ga salah bapaknya itu murid dari Kiai Syamsuddin yang sekarang menjadi Imam Utama Masjid Tegalsari. Asal usul bapak ibuknya itu dari Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, tepatnya timur Desa Tegalsari,” tambahnya.
Lebih jauh, Kunto sebenarnya sudah mencari di keturunan Kiai Ilyas dari beberapa istrinya, namun upaya tersebut juga tidak menemukan silsilah yang dimaksud.
Dengan ini, Keturunan ke-8 Kiai Ageng Muhammad Besari tersebut menyatakan tidak ada sangkut paut antara keluarga besar Tegalsari dengan keluarga Miftah.
“Insyaallah tidak ada sangkut pautnya,” tegasnya.
Sentimen: neutral (0%)