Esposin, KARANGANYAR-Rumah pensiunan Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo, hadiah pemberian dari negara di wilayah Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, belum rampung pembangunannya.  Progres pembangunan rumah tersebut baru pemasangan rangka atap bangunan.

Berdasarkan pantauan Espos, Kamis (5/12/2024), sekitar area pembangunan tertutup pagar seng setinggi 2,5 meter. Hanya tampak rangka atap bangunan rumah yang menjulang ke atas. 

Rumah yang dibangun di atas lahan seluas 12.000 m2, masih dalam proses pembangunan. Belum diketahui proyek pembangunan rumah pensiun hadiah negara untuk Jokowi tersebut akan rampung dibangun.

Penjual minuman di sekitar lokasi rumah pensiun Jokowi, Wahyuningsih, mengatakan sampai saat ini pembangunan masih berlangsung. Alat berat masih bolak balik masuk ke area pembangunan tersebut.

"Tidak boleh ada masyarakat yang masuk ke sana. Ketika mendekat ke lokasi pasti langsung ditanyai petugas keamanan di sana. Kalau mengambil foto juga tidak diperbolehkan," kata dia.

Dia mengatakan selama pembangunan, akses keluar masuk hanya diberikan kepada pekerja. Sehingga tidak mengetahui detail progres pembangunannya. "Kalau dari luar bagian atapnya sudah mulai terlihat. Tapi baru rangka atapnya," kata dia.

Camat Colomadu, Dwi Adi Susilo, sebelumnya mengatakan proyek pembangunan rumah pensiun untuk Jokowi dikerjakan oleh kontraktor dari Denpasar, Bali, yakni PT Tunas Jaya Sanur. Dia mengatakan masyarakat di wilayah Colomadu sangat antusias dengan pembangunan rumah Presiden Jokowi. Dengan bertempat tinggal di sana, Presiden Jokowi secara otomatis akan menjadi warga Colomadu. Selain itu keberadaan rumah Jokowi akan berdampak positif bagi wilayah Colomadu tidak hanya di bidang infrakstruktur, namun sosial ekonomi masyarakatnya.

"Keberadaan rumah presiden membuat banyak pihak melirik tanah di wilayah Colomadu, mulai dari pejabat, tokoh, hingga investor," katanya.

Hal itu, lanjut Dwi, juga memberikan dampak harga tanah di sekitar lokasi rumah presiden naik drastis. Harga tanah yang sebelumnya dikisaran harga Rp7 juta sampai Rp10 juta per meter persegi, saat ini sudah mencapai Rp12 juta hingga Rp15 juta per meter persegi.

Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi mengatakan warga Karanganyar sangat antusias untuk menyambut Jokowi menempati rumah pemberian dari Negara di Colomadu.

Antusiasme warga Karanganyar sebelumnya juga ditunjukkan saat menyambut kepulangan Jokowi ke Kota Solo, selepas melepas jabatan sebagai Presiden pada 20 Oktober lalu. Masyarakat menyemut di pinggir sepanjang Jalan Adi Sucipto yang dilalui saat kepulangan Jokowi ke Kota Solo.

"Beliau itu tidak menduga dukungan masyarakat sedemikian itu. Pak Jokowi memang tahu bahwa dia akan disambut,  tetapi ternyata dukungan masyarakatnya luar biasa sampai memenuhi sepanjang jalan yang dilalui," kata Timotius beberapa waktu lalu.

Timotius juga ikut menyambut kepulangan Jokowi ke Kota Solo. Bahkan, Timotius bersama rombongan mengiringi perjalanan Jokowi dan istri Iriana pulang hingga ke kediaman di Sumber, Kota Solo. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pesan khusus kepadanya untuk mengucapkan terima kasih kepada warga Karanganyar yang menyambut kepulangannya. Warga rela menunggu berjam-jam untuk menyambut kepulangan tersebut.

Saat ini, warga Karanganyar juga sangat antusias menyambut Jokowi akan menempati rumah hadiah pemberian dari Negara di Colomadu. "Masyarakat juga berharap, ke depan beliau yang akan tinggal di Karanganyar ini, selalu menjadi guru bangsa yang akan memberikan petuah untuk kita generasi-generasi berikutnya," kata dia.

Namun demikian, kapan Jokowi dan Iriana akan pindah dan menempati rumah tersebut, Timotius belum tahu. Termasuk apakah Jokowi akan berstatus sebagai warga Karanganyar, Timotius belum bisa memastikannya. 

Yang jelas, Timotius menyampaikan Jokowi dan Iriana akan menjadi warga kehormatan Karanganyar.  Harapannya nanti bisa menjadi warga Karanganyar. Pemkab dengan sangat antusias dan berharap segera Jokowi menempati rumah di Colomadu. 

"Kami berharap segera untuk terwujud beliau tinggal di Karanganyar, sehingga energi vibrasi beliau bisa menular ke masyarakat," katanya.