Sentimen
Undefined (0%)
5 Des 2024 : 17.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kartini

Resmi! Kebaya Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

5 Des 2024 : 17.38 Views 30

Espos.id Espos.id Jenis Media: Lifestyle

Resmi! Kebaya Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Esposin, JAKARTA--UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) secara resmi menetapkan kebaya sebagai warisan budaya dunia. Penetapan dilakukan pada Rabu (4/12/2024), setelah pertemuan komite antarpemerintah (IGC) UNESCO yang beranggotakan 24 orang di Asuncion, Paraguay.

Menurut Badan Warisan Nasional (NHB) dalam rilis media, pencatatan tersebut disaksikan oleh perwakilan dari sedikitnya 130 negara pihak dan organisasi nonpemerintah yang terakreditasi pada Konvensi 2003 untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda.

Kebaya dinominasikan oleh lima negara Asia Tenggara yakni Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Kebaya juga merupakan nominasi terbesar dari Asia Tenggara hingga saat ini berdasarkan jumlah negara yang menominasikannya.

“Kelima negara tersebut berkolaborasi dalam nominasi untuk pertama kalinya karena kebaya merayakan identitas budaya bersama kita, mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan terus hadir serta secara aktif diproduksi dan dikenakan oleh banyak komunitas di seluruh Asia Tenggara,” beber NHB dilansir dari CNA.

Nominasi tersebut memenuhi kelima kriteria evaluasi yang digunakan oleh IGC. Negara-negara yang menominasikan dipuji atas tingkat partisipasi masyarakat di tingkat nasional dan regional selama proses nominasi.

Mereka juga mendapatkan pujian atas "kohesi dalam mengakui kebaya sebagai elemen pemersatu yang menghubungkan beragam budaya dan masyarakat yang melintasi batas geografis".

Indonesia sebelumnya mendorong kebaya sebagai UNESCO Intangible Heritage atau Warisan Budaya Tak Benda melalui mekanisme single nomination tanpa melibatkan negara-negara lain dalam proses pengajuan.

Keputusan pemerintah ini didasarkan dari hasil rapat yang dilakukan antara Komisi X DPR RI, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK RI, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, dan Komunitas Kebaya.

Inkripsi Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO sendiri dapat dilakukan melalui single nomination dan multi-national (joint) nomination. Seperti yang dilakukan oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei.

Pada 23 November 2022 keempat negara tersebut telah mendeklarasikan kebaya untuk diajukan ke Intergovernmental Committee Intangible Culture Heritage and Humanity (IGC ICH) UNESCO dan mengajak negara-negara serumpun termasuk Indonesia untuk bergabung.

Akan tetapi Indonesia memilih untuk menempuh prosedur single nomination. Secara prosedur, single nomination tiap negara hanya memiliki kuota sebanyak satu budaya per dua tahun untuk mengajukan pencatatan kebudayaan kita sebagai warisan budaya tak benda.

Sedangkan joint nomination dapat diajukan oleh dua atau lebih negara secara bersama-sama kepada UNESCO setiap tahun sekali tanpa mengurangi kuota yang dimiliki negara tersebut.

Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana T. Koentjoro sebagai pengusul pengajuan Hari Kebaya Nasional dan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO, merasa bersyukur dan bangga atas penetapan UNESCO tersebut.

Sebagai informasi, dua tugas yang diamanatkan pada Tim Nasional Kebaya Indonesia oleh Dirjen Kebudayaan sejak tahun 2022, yaitu untuk mengurus pengajuan Hari Kebaya Nasional dan Kebaya sebagai WBTB UNESCO telah membuahkan hasil dengan terbitnya Kepres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional dan penetapan kebaya sebagai WBTB UNESCO.

Adapun, Tim Nasional Kebaya Indonesia sebagai pengusul Hari Kebaya Nasional dan Kebaya sebagai WBTB UNESCO terdiri dari komunitas :
1. Perempuan Indonesia Maju (Lana T Koentjoro)
2. Pertiwi Indonesia (Miranti Serad Ginanjar)
3. Pencinta Sanggul Nusantara (Ninoek W Sunaryo)
4. Perempuan Berkebaya Indonesia (Rahmi Hidayati)
5. Kebaya Foundation (Tuti Roosdiono)
6. Citra Kartini Indonesia (Ayu Heni Rosan)
7. Sekar Ayu Jiwanta (Emi Wiranto)
8. Himpunan Ratna Busana Surakarta (Febri Hapsari Dipokusumo)
9. Komunitas Notaris Indonesia Berkebaya (Rustianah)
10. Cinta Budaya Nusantara (Melok besari)
11. Rampak Sarinah (Eva Sundari)
12. Pewaris Kebaya Labuh
13. Pewaris Kebaya Kerancang

Anggota Tim Nasional Kebaya Indonesia telah bekerja menyiapkan kajian dan melakukan sosialisasi sejak tahun 2022.

Tim Nasional Kebaya Indonesia juga mendapat dukungan dari komunitas-komunitas pendukung seperti Komunitas Perempuan Berkebaya, Kebaya Menari, Warisan Budaya Indonesia Foundation, Barisan Berkebaya, Bunda Milenial.

Atas penetapan tersebut, Lana T Koentjoro, seperti dilansir Antara, Kamis (5/12/2024), menyampaikan Tim Nasional Kebaya Indonesia akan melakukan konsolidasi internal dan koordinasi bersama Kementerian Kebudayaan.

"Konsolidasi tersebut dimaksudkan untuk mengajak seluruh perempuan Indonesia mensyukuri penetapan kebaya sebagai WBTB UNESCO dengan melakukan selebrasi bersama secara serentak di berbagai kota di Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya, Tim Nasional Kebaya Indonesia akan terus membangun jejaring dan ekosistem budaya berkelanjutan untuk semakin menguatkan gerakan cinta kebaya sebagai identitas budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan melalui UMKM kebaya dan kelengkapannya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Sah! Kebaya Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda Unesco.

 

Sentimen: neutral (0%)