Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Anjing
Kab/Kota: Boyolali, Solo, Sukabumi, Yogyakarta
Tak Hanya Bendi, Berikut Jenis Kereta Kuda yang Pernah Ada di Indonesia
Espos.id Jenis Media: Solopos
Esposin, BOYOLALI -- Indonesia memiliki alat transportasi kereta kuda dengan nama yang berbeda-beda tergantung asal daerahnya.
Tak hanya bendi, nama kereta kuda yang akrab di telinga masyarakat di antaranya delman, dokar, andong, nayor, sado, dan cidomo.
Berikut rangkuman Espos terkait nama-nama kereta kuda yang populer di Indonesia, yang dikutip dari sejumlah literatur.
1. Delman
Nama kereta kuda pertama adalah delman. Nama delman diambil dari penemunya, yakni Charles Theodore Deeleman, seorang insinyur dan ahli irigasi yang memiliki bengkel besi di pesisir Batavia (Jakarta).
Delman adalah kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat dengan kuda sebagai tenaga penggeraknya.
2. Sado
Sado adalah kereta yang dilengkapi dengan gerobak dan dua roda, serta menggunakan kuda sebagai penggerak rodanya.
Sado mulai digunakan oleh masyarakat Indonesia sekitar tahun 1897.
Keunikan sado terletak pada desain dan tempat duduk.
Jika delman letak kusir dan penumpang ada dalam satu kabin, pada sado kusir dan penumpang duduk berlawanan arah, yakni dua menghadap ke depan termasuk kusir dan dua menghadap ke belakang.
3. Dokar
Kereta kuda selanjutnya adalah dokar, sebuah kendaraan berkuda ringan yang awalnya didesain untuk kegiatan berburu.
Ada kotak di belakang kursi pengemudi untuk membawa seekor anjing pemburu.
Sebagai salah satu warisan budaya Jawa, dokar sering dijadikan angkutan wisata di beberapa objek wisata seperti di Keraton Solo, Keraton Jogja, Pantai Parangtritis, dan lain-lain.
4. Andong
Andong merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang bisa ditemui di Yogyakarta, Solo, Boyolali, dan sejumlah tempat lain.
Dokar memiliki roda dua dengan diameter besar dan ditarik oleh seekor kuda.
Mirip dengan dokar namun Andong lebih besar dan bisa mengangkut orang dalam jumlah lebih banyak.
Berbeda dengan dokar yang hanya bisa memuat empat penumpang, andong bisa dijejali hingga delapan orang.
Andong bisa digunakan untuk mengangkut hingga delapan orang, sedangkan alat trasportasi berbasis kuda lainnya, termasuk dokar, hanya bisa digunakan untuk mengangkut sebanyak empat hingga lima orang.
5. Bendi
Ada sejak masa kolonial Belanda, bendi sering digunakan oleh saudagar kaya, petinggi kerajaan, para penghulu, demang, asisten demang, dan lain sebagainya.
Bendi merupakan kendaraan tradisional populer masyarakat suku Minangkabau pada zamannya.
Bendi hanya memiliki dua roda dan ditarik dengan satu ekor kuda saja.
Ukuran keretanya kecil sehingga hanya bisa dinaiki empat orang dewasa, termasuk sang kusir.
6. Nayor
Nayor adalah variasi bentuk delman, dengan kabin yang lebih tertutup. Nayor biasanya dijumpai di sekitar Kota Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
7. Cidomo
Cidomo merupakan angkutan khas kereta kuda di Nusa Tenggara Barat.
Bentuk cidomo atapnya persegi seperti atap dokar, rodanya menggunakan ban dan velg mobil yang kemudian ditarik dengan kuda.
Cidomo harus dilengkapi sekop, sapu lidi, ember, dan kantong kotoran.
Pada 1978, cidomo di NTB dikenakan persyaratan di mana kusi harus memiliki SIM dan STNKTB.
Sentimen: neutral (0%)