22.000 Orang Tanda Tangani Petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden
Espos.id Jenis Media: News
Esposin, JAKARTA -- Petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden bermunculan, Rabu (4/12/2024). Setidaknya ada tujuh petisi daring di situs change.org yang meminta Gus Miftah dicopot karena menghina penjual es teh.
Petisi berjudul Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden menjadi petisi dengan dukungan terbanyak. Sampai Kamis (5/12/2024) siang, sebanyak 22.202 orang telah menandatangani petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden di laman change.org.
Petisi itu dibuat Dika Prakasa dan ditujukan ke Presiden Prabowo Subianto. Dika merasa pernyataan Miftah tak memberi contoh baik ke publik.
Selanjutnya ada petisi berjudul Copot Miftah Maulana Habiburrahman Sebagai Utusan Khusus Presiden. Petisi ini telah ditandatangani 1.278 orang.
Lima petisi lainnya baru ditandatangani puluhan orang. Petisi-petisi itu berjudul MULUT MIFTAH COMBERAN, RAKYAT MARAH! PRESIDEN HARUS PECAT!, Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden, dan Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden.
Kemudian, ada petisi TOLAK GUS MIFTAH YANG SUKA MERENDAHKAN SESAMA MANUSIA. Ada pula petisi Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatannya.
Sebelumnya, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menyita perhatian publik karena menghina penjual es teh. Saat diminta memborong dagangan penjual itu, Miftah malah melontarkan ucapan "goblok" kepada pedagang itu.
Miftah sudah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung ke penjual teh, Sunhaji. Selain Miftah yang sudah mendatangi Sunhaji, penjual es teh itu juga sudah datang ke tempat tinggal Miftah.
Sementara Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai masukan. Hal itu ia sampaikan merespons desakan pencopotan Miftah.
"Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas, ataupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden," ucap Ujang.
Sentimen: neutral (0%)