Sentimen
Positif (49%)
3 Des 2024 : 15.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Menlu Sugiono tepis adanya isu dedolarisasi di KTT BRICS

3 Des 2024 : 15.44 Views 28

Antaranews.com Antaranews.com Jenis Media: Politik

Menlu Sugiono tepis adanya isu dedolarisasi di KTT BRICS

Ada juga yang menyampaikan soal isu-isu dedolarisasi kemudian menciptakan mata uang baru, pada saat KTT terakhir kemarin hal tersebut sama sekali tidak dibicarakan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menepis adanya isu dedolarisasi atau penciptaan mata uang baru sebagai pesaing dolar Amerika Serikat (AS) saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, akhir Oktober lalu.

"Ada juga yang menyampaikan soal isu-isu dedolarisasi kemudian menciptakan mata uang baru, pada saat KTT terakhir kemarin hal tersebut sama sekali tidak dibicarakan," kata Sugiono saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Dia menyebut wacana BRICS menciptakan mata uang baru untuk menyaingi dolar AS di tataran ekonomi global itu menjadi isu yang bergulir di media sosial.

"Memang saya tahu ada beberapa yang beredar di media sosial mengenai mata uang dan sebagainya, tetapi itu sama sekali tidak pernah dibicarakan dan tidak pernah disentuh, terutama urusan menggunakan mata uang," ujarnya.

Ditemui usai rapat, dia pun menegaskan kembali bahwa tak ada wacana BRICS untuk menerbitkan mata uang alternatif dolar AS, sebagaimana yang menjadi ancaman dari Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.

"Pada saat KTT BRICS di Kazan itu tidak ada bicara mengenai dedolarisasi. Kalau, misalnya, ada statement dari Presiden terpilih Amerika Serikat seperti itu, yang pasti pada saat KTT kemarin itu tidak dibicarakan," tuturnya.

Dia lantas berkata, "Ancamannya itu, dia bilang dedolarisasi, tapi di BRICS tidak ada."

. Menlu Sugiono tekankan OECD-BRICS tidak bertolak belakang

. Menlu ungkap perkembangan Indonesia dalam proses bergabung ke BRICS

Sebelumnya, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (30/11) mengancam akan mengenakan tarif 100 persen terhadap negara-negara BRICS jika mereka tidak membatalkan rencana untuk menggunakan mata uang alternatif selain dolar AS.

"Gagasan bahwa negara-negara BRICS berusaha untuk menjauh dari Dolar, sementara kita hanya berdiam diri dan mengawasi, sudah BERLALU," tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social.

"Kita memerlukan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS yang baru, atau mendukung Mata Uang lain untuk menggantikan Mata Uang Dolar AS yang perkasa," kata Trump.

Diketahui, BRICS merupakan kelompok ekonomi negara berkembang yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini bertambah mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024

Sentimen: positif (49.2%)