Sentimen
Undefined (0%)
1 Des 2024 : 18.27
Informasi Tambahan

Hewan: Kambing

Kab/Kota: Karanganyar, Solo, Sukoharjo

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait
Slamet Riyadi

Slamet Riyadi

Pelajar Berharap Tak Ada Pengurangan Jumlah Koridor BST di Solo Tahun Depan

1 Des 2024 : 18.27 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pelajar Berharap Tak Ada Pengurangan Jumlah Koridor BST di Solo Tahun Depan

Esposin, SOLO -- Sejumlah penumpang bus Batik Solo Trans atau BST khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa menyayangkan jika pemerintah mengurangi jumlah koridor BST dari enam menjadi dua koridor saja mulai 2025. Mereka berharap tidak ada pengurangan.

Salah satu siswa Kelas XII SMAN 3 Solo, Eleonora Karennina Firmanti, mengatakan penumpang masih membutuhkan layanan transportasi publik seperti BST dan feeder. Ada sejumlah area yang belum dijangkau layanan BST.

“Saya menyayangkan, kebutuhan orang beragam. Menurut saya, berkurangnya koridor menyulitkan banyak pihak. Dengan adanya koridor BST, warga terbantu karena daerahnya dapat terjangkau namun jika berkurang harus naik Gojek, tarifnya lebih mahal,” papar dia kepada Espos, Minggu (1/12/2024).

Nina menjelaskan kerap naik BST dan feeder waktu pulang sekolah menuju rumahnya di Kecamatan Laweyan, Solo. Nina biasa naik feeder dari SMAN 3 Solo menuju Jl Urip Sumoharjo. Kemudian lanjut naik BST koridor 1 lalu turun di dekat Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Kemudian turun di halte dekat Sate Kambing Muda Pak Jaman.

Nina pernah merasakan tarif gratis BST ketika awal layanan Teman Bus diresmikan kemudian tarif khusus pelajar Rp2.000. “Layanan BST itu sesuai kantong, murah, aman, dan nyaman. Mengurangi biaya transportasi, misal sepekan masuk lima hari mengeluarkan Rp10.000. Kalau sebulan Rp40.000 untuk transportasi,” ungkap dia.

Nina berharap tidak ada pengurangan koridor BST. Dia justru berharap ada penambahan koridor feeder BST untuk menjangkau lebih banyak area sehingga banyak warga yang bisa memanfaatkan layanan transportasi umum.

Dampak ke Sektor Wisata

Warga Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Athaya, 18, mengaku sudah dua tahun terakhir atau ketika menjadi siswa SMAN 1 Karanganyar menjadi pengguna layanan BST. Angkutan umum di Karanganyar minim. Athaya lebih sering berkegiatan atau berorganisasi di Kota Solo.

“Adanya BST mempermudah saya bermobilitas di Solo. Apabila nanti BST dikurangi, beberapa jalur ditiadakan, jujur kurang setuju. Apalagi  teman-teman saya dari Karanganyar banyak yang sekolah di Solo,” jelas dia yang juga sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jogja.

Menurut dia, tarif khusus pelajar Rp2.000 sangat membantu siswa. Koridor BST yang dikurangi bakal berdampak terhadap pelajar yang mengandalkan layanan transportasi publik di Solo.

Selain pelajar, menurut Athaya, pengurangan koridor bakal berimbas kepada wisatawan yang berkunjung ke Solo. Solo merupakan kota wisata dan telah memiliki layanan transportasi publik yang baik sejauh ini.

“Teman-teman saya dari Jogja main ke Solo, saya ajakin ke Solo, di Solo kami naik BST. Layanan BST lebih cepat untuk pergantian armada, banyak armadanya daripada layanan Trans Jogja. Mereka merasa takjub, merasa senang bepergian ke Solo, solo traveling enggak takut,” ungkap dia.

Menurut dia, pemerintah harus membuat kajian dulu sebelum mengurangi layanan BST karena BST selalu ramai pada jam-jam sekolah. Pemerintah justru diharapkan memperbaiki layanan dengan menambah jangkauan serta kedatangan bus lebih tepat waktu.

“Pemerintah itu seharusnya mengajak warga naik transportasi umum. Salah satunya mengurangi polusi dan mengurangi kemacetan,” ungkap dia.

Surat dari Kemenhub

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan telah menerima surat dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai layanan BST. Kemenhub menyatakan hanya membiayai BST koridor 1 dan 5 pada 2025.

Pemkot masih berupaya melobi pemerintah pusat agar tetap membiayai enam koridor yang selama ini beroperasi. Taufiq mengatakan koridor 1 BST melintasi jalur utama Kota Solo, yakni Jl Slamet Riyadi.

Sedangkan koridor 5 BST melayani rute sampai Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dua koridor tersebut memiliki tingkat keterisian atau load factor penumpang yang cukup tinggi.

Pemkot Solo akan membiayai semua koridor feeder BST. Ada enam koridor feeder BST yang selama ini beroperasi. Sebelumnya, Pemkot Solo sudah mengambil alih pembiayaan feeder BST di tiga koridor pada awal tahun 2024, yakni koridor 7 (Pasar Klewer-Ngipang), koridor 9 (Sub Terminal Semanggi-Sub Terminal Taman Pelangi), dan koridor 12 (Pasar Klewer-Gentan).

“Jam operasional akan kami batasi sampai 18.00 WIB, sebelumnya sampai 21.00 WIB. Jumlah armada kami sesuaikan, jarak layanan kami atur menyesuaikan bujetnya,” papar Taufiq.

Menurut dia, alokasi APBD untuk membiayai layanan tiga koridor feeder BST itu sekitar Rp15 miliar. Anggaran dengan nilai sama akan digunakan untuk membiayai semua layanan koridor feeder BST pada tahun 2025. "Untuk tarifnya tetap sama, tidak ada perubahan," papar dia.

Sentimen: neutral (0%)