Sentimen
Undefined (0%)
1 Des 2024 : 19.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Unggul di Pilkada Solo 2024, Respati-Astrid Disarankan Masuk Partai Politik

1 Des 2024 : 19.37 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Unggul di Pilkada Solo 2024, Respati-Astrid Disarankan Masuk Partai Politik

Esposin, SOLO -- Calon wali kota-wakil wali kota (cawali-cawawali) Solo 2024, Respati Ardi-Astrid Widayani, disarankan masuk menjadi anggota salah satu partai politik (parpol) jika nanti benar-benar terpilih dan dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Solo periode 2025-2030.

Posisi pasangan tersebut dinilai akan lebih menguntungkan jika bergabung dengan salah satu partai, terutama harus membahas anggaran dan kebijakan-kebijakan lain yang membutuhkan kesepakatan DPRD.

Dari pengamatan Espos, selama ini Respati dan Astrid menyatakan bukan kader parpol tertentu alias berasal dari kalangan profesional. Pengamat politik UNS Solo, Agus Riewanto, memberikan komentarnya terkait posisi Respati-Astrid tersebut.

Menurut dia, Respati-Astrid dihadapkan pada pilihan, tetap tidak berpartai atau bergabung dengan salah satu partai pengusung mereka. Masing-masing pilihan tersebut mempunyai konsekuensi masing-masing.

"Pilihannya ada dua. Satu menjadi kader partai politik dengan memilih partai yang mengusung dia, atau bekerja dengan baik dengan semua partai, tanpa menjadi kader partai," ujar dia, Minggu (1/12/2024).

Bila tetap tidak berpartai, Agus menilai Respati-Astrid harus banyak menerapkan politik transaksional terhadap partai-partai politik parlemen agar visi, misi, maupun kebijakannya bisa disetujui DPRD Solo.

Pemkot Solo butuh persetujuan DPRD Solo untuk menjalankan program-programnya. Sedangkan DPRD Solo merupakan lembaga perwakilan rakyat yang diisi kader-kader partai politik.

Ihwal parpol apa yang mesti dipilih Respati-Astrid untuk berlabuh, Agus menyatakan mereka bisa mendasarkan kepada konstelasi politik nasional maupun lokal, parpol mana yang dinilai paling strategis berdasarkan konstelasi tersebut.

"Kalau menggunakan logika kekuasaan, ya Partai Gerindra yang Ketua Umumnya Presiden Prabowo, atau juga Partai Golkar yang notabene partai terbesar kedua dalam konstelasi politik nasional," urai dia.

Prediksi Agus merujuk pernyataan Respati-Astrid selama masa kampanye yang kerap mengaku didukung pusat. "Prediksi saya begitu. Mereka sering mengatakan sebagai orang pusat kan," imbuh dia.

Agus menerangkan Respati-Astrid bisa saja bertahan menjadi figur profesional dengan tidak masuk ke partai mana pun. Tapi menurut dia banyak hal positif atau keuntungan yang bisa dipetik bila berpartai.

"Sebaiknya berpartai, karena kaitannya dengan relasi kekuasaan dalam kewenangan menjalankan program fungsinya pemda, rancangan Perda, kebijakan daerah atau kebijakan anggaran," ujar dia.

Lebih jauh, Agus melihat keunggulan Respati-Astrid dikarenakan tiga faktor utama, yaitu mesin parpol pengusung dan pendukung, pergerakan sukarelawan, hingga pengaruh dari Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Respati-Astrid bisa mengikuti kiblat Jokowi tidak berpartai. Dia kan bukan kader partai, meskipun masih PDIP. Tapi bila melihat konstelasi lokal, menurut saya Respati-Astrid belum sampai di situ," kata dia.

Sentimen: neutral (0%)