Sentimen
Undefined (0%)
1 Des 2024 : 05.23
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Timses Pram-Doel Apresiasi Profesionalitas TNI-Polri saat Pilkada DKI 2024

1 Des 2024 : 05.23 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Timses Pram-Doel Apresiasi Profesionalitas TNI-Polri saat Pilkada DKI 2024

Esposin, JAKARTA — Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno, mengapresiasi profesionalitas TNI dan Polri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

"Pilkada Jakarta sejauh ini berjalan aman, tertib, dan kondusif. Tim Pemenangan Pram-Doel mengapresiasi seluruh pihak yang bekerja keras menciptakan kondisi tersebut, baik pasangan calon beserta tim, masyarakat umum, maupun aparat TNI-Polri yang telah bekerja keras di lapangan," ujar Bendahara Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno, yakni Charles Honoris, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/11/2024) seperti dilansir Antaranews.

Secara khusus di Jakarta, kata Charles, timses Pram-Doel mengapresiasi TNI-Polri yang telah menjalankan tugasnya secara profesional dan memastikan setiap tahapan pilkada berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga stabilitas keamanan bisa terjaga.

"Kendati dinamika politik jelang pemungutan suara sempat menghangat," ucap dia.

Menurut Charles, tidak adanya konflik berarti dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta telah membuktikan bahwa aparat TNI-Polri telah menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik dalam pengamanan, termasuk memitigasi adanya konflik di lapangan.

"Kami juga merasakan dan mengapresiasi TNI-Polri tetap menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta," ujarnya.

Berkat situasi yang kondusif dan stabilitas keamanan yang tercipta sejauh ini, lanjut dia, rakyat Jakarta bisa menggunakan hak pilihnya dengan bebas, tanpa paksaan dari pihak mana pun.

"Akhirnya memenangkan Pram-Doel dengan satu putaran. Kemenangan Pram-Doel adalah kemenangan rakyat Jakarta," kata Charles.

Ia berharap agar TNI dan Polri terus ikut mengawal proses rekapitulasi suara berjenjang yang masih berlangsung saat ini.

"Mari kita jaga, rawat, dan teruskan kondusivitas yang sejauh ini sudah terjaga dengan baik sampai seluruh tahapan Pilkada Jakarta ini berakhir," ucap dia.

Dengan demikian, Charles melanjutkan, sejarah akan mencatat banyak hal baik yang terjadi pada pesta demokrasi di Jakarta kali ini.

Angka Golput Tinggi

Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai angka golongan putih (golput) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 tinggi karena kandidat yang menjadi calon kepala daerah tersebut tidak diminati.

Lembaga survei Charta Politika mencatat penurunan partisipasi pemilih di Pilkada DKI Jakarta 2024 menjadi hanya 58 persen, sementara Pilkada DKI 2017 berada di atas 70 persen. Dengan demikian, angka golput dalam Pilkada DKI Jakarta tahun ini mencapai 42 persen, meningkat dari 30 persen pada 2017.

"Orang DKI kan kelompok terpelajar, sebab itu angka golputnya pasti akan tinggi karena kandidat yang ada tidak diminati oleh warga DKI," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, dalam Pilkada DKI Jakarta tahun ini para kandidat calon tidak diminati karena mereka maju dalam pilkada secara tidak alami atau tidak melalui proses dari bawah.

Menurutnya para calon tersebut cenderung menjadi kandidat dalam Pilkada DKI Jakarta melalui berbagai saringan, baik secara formal maupun tidak formal.

"Ini yang kemudian bagi warga DKI pilihannya menjadi tidak menarik," ucapnya.

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, terdapat tiga pasangan calon yang maju untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengevaluasi capaian tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 yang diduga lebih rendah dibandingkan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) serta Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

"Menurut pemantauan kami, alur pemilih di TPS (tempat pemungutan suara) agak renggang. Tapi, kami belum tahu angka pastinya berapa tingkat partisipasi. Tapi untuk pilkada, memang biasanya cenderung lebih rendah dari pilpres," kata Ketua KPU DKI Wahyu Dinata dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Wahyu mengatakan KPU di beberapa provinsi lain juga menemukan hal serupa yakni tingkat partisipasi pemilih yang tidak terlalu bagus.

Menurut dia, melalui evaluasi nantinya akan diketahui penyebab rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Bisa jadi, karena program-program sosialisasi KPU DKI yang kurang baik diterima masyarakat, atau memang ada kondisi tertentu. Evaluasi juga dilakukan dalam rangka mencapai perbaikan untuk ke depannya.

Sentimen: neutral (0%)