Esposin, SEMARANG – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggelar job fair bertajuk Naker Fest 2024 di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada 30 November hingga 1 Desember 2024. Acara ini menghadirkan ribuan lowongan pekerjaan dan terbuka untuk umum tanpa biaya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarmo, yang hadir mendampingi Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menyebutkan bahwa Naker Fest 2024 menjadi langkah strategis pemerintah dalam menekan angka pengangguran di Jawa Tengah (Jateng). Terlebih, Jateng memiliki peran penting sebagai penopang pangan dan industri nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025–2045. Namun, peningkatan kompetensi tenaga kerja masih perlu ditingkatkan.

"Yang menjadi pekerjaan rumah [PR] adalah peningkatan tenaga kerja di bidang pertanian,” kata dia. 

Pemerintah terus mendorong investasi di sektor industri melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha domestik dan asing. Hal ini diharapkan mampu memperluas lapangan pekerjaan di Jawa Tengah.

Ribuan Lowongan Kerja di Naker Fest 2024

Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menyatakan bahwa Naker Fest 2024 merupakan bagian dari rangkaian job fair yang telah digelar di 22 lokasi sepanjang tahun. "Di Semarang, tersedia lebih dari 32.000 lowongan kerja dari berbagai perusahaan. Saat ini, jumlah pencari kerja yang tercatat mencapai 42.000 orang," kata Yassierli.

Selain menawarkan peluang kerja, kegiatan ini juga menjadi platform untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, khususnya di bidang teknologi digital dan pertanian.

Penguatan Tenaga Kerja di Bidang Pertanian dan Digital

Menteri Yassierli memberikan perhatian khusus pada pengembangan tenaga kerja di sektor pertanian sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Saya sangat mendukung gagasan Sekda Jateng terkait tenaga kerja di bidang pertanian. Ini selaras dengan visi Presiden untuk mewujudkan kemandirian pangan Indonesia," jelasnya.

Ke depan, Yassierli menegaskan bahwa kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan keahlian digital semakin meningkat. “Talenta digital akan menjadi kompetensi utama di berbagai lapangan pekerjaan,” tambahnya.