Sentimen
Undefined (0%)
30 Nov 2024 : 11.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Boyolali, Dukuh, Klaten, Solo, Sragen, Yogyakarta

Tokoh Terkait

MPM Sragen Kembangkan Perkebunan Pisang Cavendish, Prospek Menjanjikan

30 Nov 2024 : 11.41 Views 21

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

MPM Sragen Kembangkan Perkebunan Pisang Cavendish, Prospek Menjanjikan

Esposin, SRAGEN--Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah (MPM) Sragen mengembangkan perkebunan pisang jenis cavendish di wilayah Kecamatan Gondang, Sambirejo, Kedawung, dan Ngrampal. Setiap pekannya hasil panen pisang cavendish mencapai 1,5 ton untuk memenuhi pasar di Sragen, Solo, dan Yogyakarta. Kini, MPM Sragen menenam raya pisang cavendish di wilayah Dukuh Telpon, Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Sabtu (30/11/2024).

Total kebun pisang yang dimiliki MPM Sragen mencapai lima hektare, salah satunya di Sambirejo yang meliputi tiga kebun dengan luas hampir tiga hektare. Para pengurus MPM Pimpinan Pusat (PP), MPM Wilayah Jawa Tengah. MPM Sragen, dan sejumlah stakeholders lainnya menanam serentak bibit pisang cavendish yang baru berumur tiga bulan. Pengembangan kebun pisang itu terus dilakukan MPM karena tuntutan pasar yang masih tinggi.

Ketua MPM Sragen, Jimmy Daryanto,  saat berbincang dengan Espos, Sabtu, mengungkapkan tanah yang ditanami pisang ini seluas sekitar 5000 meter persegi ini merupakan tanah kas desa yang disewa warga atas nama Sukamto. Dia menyampaikan dalam pengembangan pisang cavendish ini dilakukan tanam raya dengan menyiapkan 4.000 batang bibit pisang yang disebar ke 20 Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Sragen. Dia menyebut setiap Cabang Muhammadiyah mendapat 50 batang bibit pisang.

"Yang terlihat dalam penanaman pisang ini mulai dari PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen dan Soloraya. Setelah tanam raya ini dilanjutkan dengan peresmian revening di Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen. Dengan pengembangan kebun pisang ini maka petani pisang di Sragen semakin banyak dan sejahtera. Selama ini sudah ada 120 petani pisang di bawah MPM Sragen," kata dia.

Pembina Gedang Muhammadiyah (Gedangmu) MPM Sragen. Sutarto, menyampaikan lahan kebun pisang di Sragen mencapai lima hektare menyebar di Kecamatan Gondang, Sambirejo, Kedawung, dan Ngrampal. Dia menyampaikan dengan luas lahan itu maka produksi pisang cavendish rata-rata mencapai 1,5 ton per pekan.

"Pengembangan pisang cavendish ini dilakukan karena permintaan pasar masih banyak. Masih banyak lapak buah yang belum kami setori. Pemasaran sudah ada di Sragen, Solo, dan Yogyakarta. Kami panen secara berkesinambungan, setiap pekan bisa panen. Harga masih terjangkau. Kami memiliki tiga grade pisang, yakni grade A, B, dan C," jelasnya.

Dia menyebut harga satu boks senilai Rp p140.000-Rp150.000 per 13 kg. Dia menyebut satu boks berisi 5-9 sisir dan beratnya 13 kg per boks. Dia menjelaskan setiap satu pohon itu bisa memproduksi pisang 10-20 kg atau sekitar 8-10 lirang. Dia mengatakan bibit yang ditanam berumur tiga bulan. Setelah tanam, sebut dia, masih membutuhkan waktu enam bulan agar siap berbuat, kemudian pada usia 8,5 bulan sudah bisa panen. 

"Pemeliharaannya relatif mudah. Pupuk berimbang digunakan dan disemprot dengan fungisida karena penyakit mematikan itu jamur. Penyemprotan fungisida dilakukan setiap bulan sekali," kata dia.

Dia mengungkapkan pisang cavendish ini belum familier di pedesaan tetapi sudah banyak ditemui di perkotaan. Oleh karenanya, Sutarto ingin menjadi pedesaan sebagai basis produksi, seperti di Sambirejo ini akan dijadikan sentra pisang cavendish. "Saya sudah bergerak di perkebunan pisang selama empat tahun dan sudah membina petani di Boyolali dan Klaten," katanya.

Sentimen: neutral (0%)