Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Kasus: Insiden penembakan, penembakan, Tawuran
Guru SMKN 4 Semarang: Kondisi Saksi Kunci Penembakan Polisi Masih Trauma
Espos.id Jenis Media: Jateng
Esposin, SEMARANG – Dua siswa SMKN 4 Semarang yang selamat dari insiden penembakan oleh seorang polisi kini masih dalam kondisi trauma. Kedua siswa tersebut, AD dan SA, yang juga merupakan saksi kunci kasus ini, mulai pulih secara fisik, namun membutuhkan pemulihan psikologis yang lebih panjang.
Wakil Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, mengungkapkan hal ini dalam wawancara pada Jumat (29/11/2024). Agus menjelaskan bahwa ada tiga siswa yang menjadi korban insiden tersebut, di mana satu siswa, GRO, meninggal dunia, sementara AD dan SA berhasil selamat setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Secara fisik, kondisi AD dan SA sudah membaik. Tapi, dari sisi psikologi, mereka masih trauma," ujar Agus.
Proses Pemulihan Korban
Hingga saat ini, AD dan SA masih menjalani proses pembelajaran dari rumah karena belum berani kembali ke sekolah. Pihak sekolah memahami kondisi mereka dan terus memberikan dukungan penuh agar keduanya dapat pulih sepenuhnya.
"Guru-guru sudah mengunjungi rumah mereka untuk memantau kesehatan dan memberikan dukungan. Kami akan terus mendampingi mereka selama masa pemulihan," tambah Agus.
Kronologi Insiden Penembakan
Insiden tragis ini terjadi pada Minggu (24/11/2024) di Jalan Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Ketiga siswa SMKN 4 Semarang tersebut diduga terlibat dalam tawuran antar kelompok gangster.
Menurut keterangan polisi, Aipda Robig Zainudin, anggota Polrestabes Semarang yang sedang dalam perjalanan pulang, mengaku melihat dua kelompok gangster bertikai. Ia berusaha melerai, namun situasi memanas hingga ia menggunakan senjata api yang menewaskan GRO.
Pihak sekolah belum memberikan komentar terkait tuduhan keterlibatan siswa mereka dalam aksi tawuran tersebut. Meski demikian, Agus menegaskan bahwa sekolah akan terus mendampingi korban selamat untuk memastikan mereka bisa kembali beraktivitas normal, baik secara fisik maupun psikologis.
Sentimen: neutral (0%)