Sentimen
Undefined (0%)
29 Nov 2024 : 22.05
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Bolone Mase Bantah Pengerahan Aparat Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng

29 Nov 2024 : 22.05 Views 9

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Bolone Mase Bantah Pengerahan Aparat Menangkan Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng

Esposin, SOLO -- Koordinator Nasional (Kornas) Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, membantah tudingan adanya pengerahan aparat untuk pemenangan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024.

Menurut dia, keunggulan Luthfi-Yasin dalam hitung cepat merupakan kemenangan masyarakat Jateng. Kuat menekankan keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan partai politik (parpol), sukarelawan, tokoh masyarakat, serta agama di seluruh provinsi.

“Kemenangan Ahmad Luthfi-Gus Yasin adalah kemenangan masyarakat Jawa Tengah. Penopangnya adalah partai-partai politik, relawan, dan tokoh-tokoh masyarakat serta agama se-Jawa Tengah,” ujar dia.

Ihwal tuduhan cawe-cawe atau campur tangan pihak tertentu, Kuat meminta semua pihak untuk bersikap rasional dan menghormati proses demokrasi. Dia menilai bahwa menyalahkan pihak lain tanpa bukti adalah sikap yang kurang bijak.

“Dalam konteks kekalahan, psikologis orang cenderung menyalahkan orang lain. Oleh karena itu, mari kita tunggu sampai proses perhitungan suara selesai. Tidak baik jika hanya berdasarkan hitung cepat lalu merasa kalah dan menyalahkan pihak lain. Itu tidak benar,” tegas dia.

Ditanya hasil quick count yang menunjukkan Luthfi-Yasin unggul dengan perolehan suara 58 persen, Kuat mengingatkan hasil ini belum final. Dia meminta semua pihak untuk menahan diri hingga perhitungan resmi oleh KPU selesai.

“Quick count adalah gambaran suara berdasarkan data statistik, tapi itu belum real count. Maksud saya, mari kita tunggu sampai perhitungan suara resmi selesai di KPU. Perhitungan ini masih dalam proses, jadi belum bisa disimpulkan secara utuh,” jelas dia.

Tidak lupa Kuat mengimbau masyarakat menjaga suasana damai dan tidak terprovokasi oleh hasil sementara. “Kalah menang itu biasa dalam Pilkada. Yang terpenting adalah kita menjaga demokrasi ini dengan baik. Jangan sampai ada kekerasan, tuduhan, atau provokasi yang hanya akan menciptakan kegelisahan di masyarakat,” tandasnya.

Kuat juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat. Dia menekankan Pilkada adalah ajang politik yang seharusnya memperkuat persatuan, bukan menimbulkan perpecahan.

“Kita harus merawat demokrasi ini bersama-sama. Jangan ada tindakan yang merusak, seperti provokasi atau saling menuduh. Mari menahan diri hingga perhitungan suara selesai dan menghormati apapun keputusan KPU,” papar dia. 

Sentimen: neutral (0%)