ISI Jogja Kukuhkan Nur Sahid Jadi Guru Besar Bidang Semiotika Teater
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, JOGJA – Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja menetapkan Prof. Dr. Drs. Nur Sahid, M.Hum. sebagai Guru Besar dalam bidang semiotika teater. Pengukuhan ini dilaksanakan dalam sidang senat terbuka yang dihelat pada Selasa (26/11/2024) di kampus setempat.
Rektor ISI Jogja, Irwandi menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Prof. Nur Sahid. Ia juga menekankan pentingnya peran Guru Besar sebagai sumber daya manusia yang unggul. "Dengan bertambahnya Guru Besar, khususnya di bidang teater, ISI semakin memperkuat posisi sebagai pusat studi seni yang berkualitas. Guru Besar adalah aset berharga yang memiliki ide-ide inovatif dan kontribusi nyata bagi masyarakat," ujar Irwandi.
Saat ini, program studi teater di ISI Jogja telah memiliki dua Guru Besar dan 11 Guru Besar di kampus itu. Jumlah ini merupakan pencapaian yang signifikan dan menjadi cerminan kekuatan bargaining ISI dalam dunia pendidikan tinggi. Keberadaan Guru Besar yang memadai menunjukkan kualitas suatu perguruan tinggi dan kemampuannya dalam menghasilkan lulusan yang kompeten serta karya-karya seni yang bernilai tinggi.
BACA JUGA: Dosen dan Mahasiswa FSP ISI Jogja Gelar Pertunjukan Gabungkan Sejumlah Unsur Seni
Meskipun telah mencapai prestasi yang membanggakan, Irwandi juga menyampaikan beberapa tantangan yang masih dihadapi. Salah satunya adalah kebutuhan untuk terus mendorong peningkatan jumlah Lektor Kepala menjadi Guru Besar. Ia berharap agar jumlah Guru Besar di ISI dapat terus bertambah sehingga semakin banyak lagi inovasi dan karya-karya berkualitas yang dihasilkan.
"Kami akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan akademik yang kondusif bagi para dosen untuk mengembangkan diri dan berkarya. Dengan demikian, ISI dapat terus berkontribusi dalam memajukan dunia seni dan budaya di Indonesia," tambah Irwandi.
Sementara Prof. Nur Sahid memaparkan orasi ilmiah berjudul semiotika teater sebagai pendekatan pemaknaan teater yang komprehensif. Ia memaparkan pentingnya semiotika teater sebagai pendekatan komprehensif dalam memahami makna pertunjukan. Pendekatan ini membuka cakrawala baru dalam menganalisis berbagai elemen teater, mulai dari naskah, tata panggung, hingga gestur para pemain.
"Pidato pengukuhan Guru Besar ini disusun berdasarkan dari riset dan kegiatan pembelajaran yang selama ini saya kerjakan. Saya berharap bahwa yang disampaikan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan seni pertunjukan, khususnya yang terkait dengan pendekatan semiotika teater," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (88.9%)