Esposin, SEMARANG – Calon Wali Kota (Cawakot) nomor urut 01, Agustina Wilujeng Pramestuti sempat tak percaya perolehan suara di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024 unggul atas pasangan Yoyok-Joko. Padahal pasangan yang diusung PDIP ini dikeroyok delapan partai politik.

Berdasarkan hasil perhitungan suara cepat dari Desk Pilkada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Perolehan suara Agustina-Iswar mencapai 57,36 persen, sedangkan Yoyok-Joko hanya meraih suara sebesar 42,64 persen.

“Perolehan suara kami istimewa, di luar dugaan semua orang. Saya juga tidak menduga selisihnya bakal sedemikian jauh,” kata Agustina setelah melihat hasil quick count, Jumat (29/11/2024).

Kendati sudah unggul versi quick count, Agustina enggan berbesar kepala. Dia bahkan meminta para pendukung untuk terus mengawal proses perhitungan suara hingga penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang.

Lebih lanjut, Agustina tidak menampik pencapaiannya di Pilwakot Semarang 2024 berkat kerja keras tim pemenangan. Dia merasa berutang besar untuk membalas budi jasa dan kerja keras dari tim pemenangannya tersebut.

“Kami berutang kepada seluruh tim yang bekerja untuk saya. Saya selalu mengatakan APBD Kota Semarang banyak sekali, akan tetapi itu tidak akan pernah bisa membayar hutang kami kepada seluruh tim yang bekerja,” ucapnya.

Sebelumnya, Agustina juga mengimbau ke para pendukung untuk tidak merayakan atau syukuran secara berlebihan.

Pasalnya paslon Andika-Hendi yang mengikuti kontestasi Pilgub Jateng 2024 perolehan suaranya kalah dari paslon Luthfi-Yasin berdasarkan perolehan suara dari quick count.

Keunggulan Agustina-Iswar juga tak terlepas dari dukungan kelompok suporter PSIS Semarang. Bahkan Agustina secara simbolis mencukur gundul rambut Plt Ketua Umum Panser Biru Kepareng alias Wareng yang telah bernazar.

“Tujuan kami mendukung (Agustina-Iswar) untuk mengalahkan Yoyok Sukawi. Gerakan (suporter) di akar rumput kuat dan berhasil,” kata Wareng.

Wareng menjelaskan saat Panser Biru gencar mengkritik performa PSIS Semarang. Pihak manajemen terutama Yoyok Sukawi bukannya merangkul malah menjauh. Bahkan Wareng turut dilaporkan ke polisi buntut kritikan yang kerap dia lontarkan di sosial media.