Sentimen
Undefined (0%)
29 Nov 2024 : 16.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Sragen

Tokoh Terkait

Proses Ekshumasi di Makam Siswa SMKN 4 Semarang Dihadiri Pihak Keluarga

29 Nov 2024 : 16.33 Views 10

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Proses Ekshumasi di Makam Siswa SMKN 4 Semarang Dihadiri Pihak Keluarga

Esposin, SRAGEN--Proses ekshumasi di makam siswa SMKN 4 Semarang di Sragen dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) atau Tim Forensik Polda Jateng berlangsung selama tiga jam, yakni mulai pukul 13.10 WIB hingga pukul 16.10 WIB. 

Proses ekshumasi tersebut dipimpin langsung Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Pol. Dwi Subagio di Tempat Permakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan, Karangmalang, Sragen, Jumat (29/11/2024).

Ekshumasi adalah proses penggalian kembali jenazah yang telah dikubur untuk kepentingan medis atau hukum, mencari identitas, mencari penyebab kematian atau memenuhi permintaan hakim dan mengungkap kasus kejahatan.

Dalam proses autopsi jenazah itu juga melibatkan Tim Inafis Polres Sragen di bawah koordinasi Kasatreskrim Polres Sragen AKP Isnovim Chodariyanto. Sebelumnya Direskrimum Polda Jateng Kombes Pol. Dwi Subagio  mengonfirmasi bahwa pihak keluarga korban telah memberi persetujuan untuk dilakukan  ekshumasi di Sragen. Dwi saat ditemui wartawan di lokasi ekshunasi menyatakan proses autopsi masih berlangsung sehingga belum bisa memberi keterangan.

Proses ekshumasi makam siswa SMKN 4 Semarang di Sragen itu juga ditunggui keluarga GRO, baik dari Semarang maupun dari Sragen.  Proses ekshumasi itu berlangsung saat menjelang peringatan hari ke tujuh atas meninggalnya GRO. Sebelum proses ekshumasi, tokoh masyarakat setempat berdoa untuk keselamatan bagi warga dan aparat kepolisian selama proses ekshumasi tersebut, baik dengan menggunakan doa cara Arab maupun cara Jawa.

Budhe korban, Diyah Pitasari, 46, kepada wartawan di lokasi ekshumasi menjelaskan autopsi ini disetujui ayah korban, Andi Prabowo. Diyah menghormati keputusan ayah korban untuk autopsi jenazah korban.

"Keputusan autopsi itu baru tadi malam [Kamis]. Informasi kasus ini sudah terlanjur menyebar. Kami berjuang untuk kebenaran Gamma [GRO]. Kami akan mati-matian membela Gamma dan mengembalikan nama baik Gamma. Saya ikut membesarkan hati ayahnya," ujar Diyah.

Diyah menyatakan ayahnya selalu mimpi didatangi korban. Dia menduga mungkin pelurunya masih bersarang di tubuh korban. Dia mengungkapkan ketika di RSUP dr. Kariadi memang mendapat informasi peluru masih di tubuh korban. Dia berharap saat autopsi itu sekalian pelurunya dikeluarkan.

Sentimen: neutral (0%)