Sentimen
Undefined (0%)
29 Nov 2024 : 16.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karanganyar

Kasus: stunting

Pemkab Karanganyar Terima CSR Bank Jateng Rp1 Miliar

29 Nov 2024 : 16.16 Views 5

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Pemkab Karanganyar Terima CSR Bank Jateng Rp1 Miliar

Esposin, KARANGANYAR-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menerima dana corporate social responsibility (CSR) Bank Jateng senilai Rp1 miliar. 

Dana CSR itu dialokasikan untuk sejumlah pelayanan masyarakat, mulai dari penanganan stunting, pengoptimalan unit reaksi cepat PGOT dan ODGJ, pelayanan sanitasi sedot tinja, serta penanganan bencana alam. Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengatakan untuk penanganan stunting dari dana CSR Bank Jateng disalurkan kepada sebanyak 223 anak penderita stunting. Mereka menerima bantuan berupa makanan tambah. 

Penyerahan bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada perwakilan keluarga penerima manfaat di Ruang Anthurium Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat (29/11/2024). 

"Penanganan stunting butuh melibatkan berbagai pihak. Tidak hanya Pemkab saja, tapi pihak ketiga melalui dana CSR. Salah satunya CSR Bank Jateng," kata Timotius.

Timotius mengatakan CSR Bank Jateng untuk masyarakat Kabupaten Karanganyar, dengan total nilai Rp1 miliar, yang dialokasikan untuk membantu stunting senilai Rp597,8 juta. Bentuknya bantuan akan diberikan ke masyarakat penerima berupa untuk makanan tambahan seperti susu dan lainnya. Dengan total jumlah penerima ada sebanyak 223 anak. Menurut Timotius, penanganan stunting menjadi perhatian serius dalam pengalokasian dana bantuan CSR. Sebab prevelensi angka stunting di Karanganyar masih berada di kisaran 4 hingga 6 persen. 

"Secara umum posisi masih baik, berdasarkan pengukuran prevelensi kita kemarin di angka 4, mudah-mudahan nanti terus bisa kita tekan," ungkapnya.

Selama hampir 2 tahun, lanjut Timotius Pemkab Karanganyar bersama dengan stakeholder terkait, telah berkolaborasi menekan angka stunting di Karanganyar. Dengan bantuan ini diharapkan angka stunting di Karanganyar berhasil turun hingga angka yang di harapkan. 

"SSGI (Survei Status Gizi Indonesia,red) kita masih tinggi, dan hari ini sedang survei SSGI. Mudah-mudahan hasilnya baik, karena 2 tahun sangat masif untuk memberikan bantuan ke masyarakat," katanya. 

Selain alokasi untuk penanganan stunting , CSR Bank Jateng juga telah dialokasikan ke sejumlah bagian, seperti pengoptimalan unit reaksi cepat PGOT dan ODGJ, diwujudkan dengan pengadaan satu unit ambulance untuk Dinas Sosial Karanganyar. Lalu senilai Rp50 juta untuk BPBD dan Rp50 juta untuk bantuan sanitasi dan sedot tinja di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) untuk melayani masyarakat.

Pj Bupati menambahkan, pemerataan alokasi dana CSR itu sebagai upaya pemkab Karanganyar untuk bisa memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat. "IIni semua terkait dengan standar pelayanan minimal, untuk bisa memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat," katanya.

Adapun, saat disinggung terkait pembangunan penampungan PGOT dan ODGJ, Pj Bupati mengatakan masih dalam kajian. Menurutnya, Pemkab telah berkomitmen untuk menyiapkan berbagai layanan terbaik untuk masyarakat termasuk bagi penanganan PGOT dan ODGJ. 

"Kita kan sudah punya shelter. Ya baru dikaji penampungan untuk bisa memberikan layanan terbaik, dan kita tetap berkomitmen untuk menyiapkan semua dengan sebaik-baiknya," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar Purwati mengungkapkan intervensi anak yang mengalami stunting masih terus dilakukan. Dikatakan Purwati, jumlah penderita stunting terus berubah, sejalan dengan perkembangan kondisi. Pada 2023, ada 1.512 anak yang terdata stunting. Sedangkan 737 anak terdata pada 2024.

"Anak dengan status stunting ini diupayakan peningkatan berat badannya melalui berbagai intervensi, seperti pemberian vitamin dan susu serta asupan makanan," katanya.

Sentimen: neutral (0%)