Esposin, SOLO — Respati Ardi-Astrid Widayani yang untuk sementara unggul berdasar hasil real count Pilkada 2024, bakal menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pertama non-PDIP dalam 25 tahun. Sejak dulu Kota Solo terkenal dengan sebutan kandang banteng yang menggambarkan dominasi PDIP selama lebih dari dua dekade. 

Tercatat dalam sejarah pemerintahan pascareformasi, Slamet Suryanto yang menjabat dari 2000-2005 merupakan Wali Kota Solo pertama yang berasal dari PDIP. Setelah itu, pada 2005, Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Wali Kota Solo, juga diusung oleh PDIP.

Dominasi PDIP berlanjut dengan FX Hadi Rudyatmo sebelum akhirnya digantikan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang terpilih sebagai Wali Kota Solo pada Pilkada 2020. Saat itu, Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa juga diusung PDIP.

Namun sejarah panjang itu terputus pada Pilkada 2024 ini dengan keunggulan Cawali-Cawawali, Respati Ardi-Astrid Widayani, berdasarkan hasil real count versi Bawaslu Solo dengan perolehan 185.631 suara atau 60,47% 

Respati-Ardi diusung oleh parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Pada Pilkada Solo 2024, Respati-Ardi bersaing dengan pasangan Cawali-Cawawali yang diusung, Teguh Prakosa-Bambang Gage Nugroho, yang dalam real count Bawaslu Solo memperoleh 121.376 suara atau 39,53%.

Ketika dimintai tanggapan Espos soal dirinya bakal menjadi Wali Kota Solo pertama non-PDIP dalam 25 tahun terakhir, Respati menyebut biasa saja. Dia mengatakan sejak awal sudah optimistis dengan hasil Pilkada Solo 2024. Terlebih, menurutnya, komposisi legislatif hari ini sudah diisi lebih banyak partai politik selain PDIP.

“Tentunya kita melihat hasil Pileg, di sana ada stuktur dari berbagai macam partai, dan itu sudah terjadi di Pileg, dan saya rasa Pilkada hasilnya sama. Apabila memang kepentingan masyarakat di atas kepentingan politik, saya pikir itu menjadi hal yang biasa saja,” kata dia.

Respati mengatakan keberhasilannya unggul dalam Pilkada Solo 2024 juga tidak lepas dari kerja keras bersama tim. Dia mengatakan sejak pendaftaran di KPU hingga hari terakhir masa kampanye dirinya sudah mengunjungi 429 lokasi.

“Jadi selama dua setengah bulan sudah mengunjungi 429 titik. Saya pikir ini cara yang efektif. Kalau bahasa bisnisnya, saya sudah tidak bisa soft selling lagi karena waktunya terbatas,” kata dia dalam Podcast Selasar Politik yang dipandu Redaktur Pelaksana Solopos Media Group Syifaul Arifin, Kamis (28/11/2024).

Dia mengatakan baik partai pengusung maupun tim pemenangan sama-sama berperan dalam merampungkan 429 lokasi yang dia kunjungi selama dua setengah bulan itu. Meski begitu, dia menegaskan akan melakukan komunikasi dengan seluruh partai yang menjadi kontestan di Pilkada Solo 2024, tidak terkecuali PDIP. 

“Tentunya saya akan berkomunikasi dengan seluruh partai. Apalagi saya pikir Solo menjadi kota yang demokrasinya sangat bagus dan dinamis,” kata dia.