Esposin, WONOGIRI — Calon Bupati (Cabup) nomor urut 2 di Pilkada Wonogiri 2024, Setyo Sukarno, memastikan tidak konvoi kemenangan meski hasil real count Desk Pilkada Wonogiri menunjukkan pasangan dari PDIP-Partai Gerindra itu unggul atas pasangan Tarso-Kristian Teguh Suryono.

Berdasarkan real count yang dilakukan Tim Desk Pilkada Wonogiri, Setyo-Imron memperoleh dukungan 307.909 suara atau 54,64%. Sedangkan paslon nomor urut 1, Tarso-Kristian Teguh Suryono, meraih 255.641 suara atau 45,36%. 

Setyo Sukarno menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan suara untuknya dan Imron sehingga bisa unggul dalam perolehan suara atas paslon lain pada Pilkada Wonogiri 2024. Hasil tersebut menurutnya merupakan kepercayaan dari masyarakat untuk dia dan Imron. 

Setyo memastikan tidak akan menggelar konvoi kemenangan meski perolehan suaranya dalam real count Desk Pilkada Wonogiri 2024 mengungguli paslon lain. Ketertiban dan kondusivitas wilayah menjadi pertimbangan utama bagi dia untuk tidak mengadakan pawai kemenangan.

”Kalau sekadar kumpul-kumpul di rumah untuk mengucapkan terima kasih, kami fasilitasi. Tetapi kami tidak mengagendakan secara khusus, kami tidak akan menggelar semacam konvoi begitu,” kata Setyo kepada Espos, Kamis (28/11/2024).

Sebelumnya, Setyo menyampaikan suara yang didapatkan pada Pilkada Wonogiri itu merupakan mandat dari masyarakat kepada dia dan Imron. Kepercayaan masyarakat itu harus dibalas dengan tanggung jawab dengan cara merealisasikan visi-misi dan program yang telah dijanjikan pada masa kampanye. 

“Kami juga mengapresiasi masyarakat karena telah melaksanakan Pilkada dengan tertib, aman, dan lancar serta situasinya kondusif. Kami harapkan kondisi ini tetap terjaga sampai kapan pun. Sebab ketertiban dan keamanan itu modal utama kami untuk bisa melaksanakan pembangunan,” ujar dia.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, juga mengatakan tidak akan menggelar acara dengan euforia berlebihan menanggapi hasil real count Pilkada Wonogiri 2024 yang memenangkan Setyo-Imron atas paslon Tarso-Teguh.

Menurutnya, perolehan suara yang diraih Setyo-Imron adalah hasil dari proses panjang partai yang telah melakukan sosialisasi, memberikan edukasi politik kepada masyarakat, dan persiapan kader yang matang.

“Saya pastikan tidak euforia-euforia berlebihan. Biasa-biasa saja. Saya larang keras kader dan simpatisan partai kami untuk menggelar hal-hal semacam konvoi. Kami ingin bangun budaya baru, bahwa proses demokrasi ini bukan sekadar seremonial,” ujar dia.