Sentimen
4 SPBU di DIY Ditutup Pertamina, Hiswana Migas Akui Penyaluran BBM Terdampak
Espos.id Jenis Media: Jogja
Esposin, BANTUL – Empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditutup oleh PT Pertamina diminta untuk segera melakukan kerja sama operasi (KSO). Langkah ini diperukan agar penyaluran BBM di DIY tetap berjalan optimal.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DIY, Aryanto Sukoco, mengatakan empat SPBU yang saat ini ditutup oleh PT Pertamina merupakan anggota dari Hiswana Migas DIY. Empat SPBU tersebut masuk dalam 135 SPBU yang menjadi anggota organisasi tersebut.
Hanya saja, untuk kewenangan penutupan, ungkap Aryanto, sepenuhnya ada di PT Pertamina. Termasuk, berapa lama penutupan SPBU dilakukan, juga menjadi ranah dari PT Pertamina.
"Kami mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PT Pertamina dan UPT Metrologi yang kemarin melakukan pengecekan ke SPBU. Untuk saat ini, kami berharap ada solusi terbaik sehingga pelayanan kepada masyarakat kembali normal. Soal berapa lama penutupan, dan sanksi sekali lagi, itu ranah PT Pertamina. Karena mereka mengukur dari beratnya pelanggaran yang dilakukan," kata Aryanto kepada awak media di kantor Hiswana Migas DIY, Bangunharjo, Sewon, Jumat (22/11/2024).
Diakui oleh Aryanto dengan adanya penutupan empat SPBU itu, telah memberi dampak kepada penyaluran BBM. Sebab, empat SPBU yang ditutup tersebut dari segi letak cukup strategis. Selain itu, pekerja dari empat SPBU juga terdampak.
Atas kondisi tersebut, Aryanto mengaku Hiswana Migas DIY siap menjadi perantara dialog antara pemilik empat SPBU dengan PT Pertamina. Harapannya, agar keempat SPBU yang saat ini ditutup bisa segera beroperasi kembali.
"Tentunya pertimbangannya adalah layanan ke masyarakat dan juga keberlangsungan nasib dari para pekerja di empat SPBU tersebut," jelasnya.
Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas DIY, Bangun Wahyu Aji, mengaku jika empat SPBU yang saat ini ditutup bisa saja kembali beroperasi. Namun, dengan skema kerja sama operasional (KSO) antara pemilik empat SPBU tersebut dengan PT Pertamina. Di mana, nantinya pekerja dari empat SPBU tersebut tetap bisa bekerja, hanya saja, manajemen operasional empat SPBU nantinya akan didampingi oleh PT Pertamina.
"Karena kalau pemilik dari empat SPBU itu mau KSO, maka pasti akan lebih cepat kembali beroperasi. Kami akan mendorong agar segera ada KSO," tandasnya.
Menurut Bangun, dengan adanya KSO antara pemilik SPBU dan PT Pertamina, maka penyaluran BBM di empat SPBU akan berjalan sesuai dengan aturan dan tepat sasaran.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) menyebut ada 4 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ditutup karena melakukan kecurangan di DIY. Di antaranya SPBU 44.555.08 Jalan Kaliurang Km 9, SPBU 44.552.10 Janti, SPBU 44.552.15 Tugu, dan SPBU 44.552.09 Kentungan.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan Pertamina Patra Niaga melakukan sidak terkait dengan kepatuhan operasional dan pelayanan yang baik kepada konsumen. Dalam rangka pelayanan Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru).
"Dalam sidak baik dilakukan bersama Metrologi atau yang dijalankan oleh Pertamina Patra Niaga sendiri, ada 4 SPBU di Yogyakarta dilakukan pembinaan," ucapnya, Kamis (21/11/2024).
Dia mengatakan bagi konsumen yang ingin membeli BBM, bisa beralih ke SPBU terdekat. Saat ini Pertamina juga sedang melakukan kajian untuk operasional SPBU tersebut ke depannya. Agar bisa melayani masyarakat dengan baik.
"Pembinaan dalam bentuk penutupan sementara," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
Sentimen: neutral (0%)