Sentimen
Undefined (0%)
22 Nov 2024 : 15.26

Kecelakaan Beruntun di Turunan Silayur: Dishub Semarang Kumpulkan Pengusaha Truk

22 Nov 2024 : 15.26 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Kecelakaan Beruntun di Turunan Silayur: Dishub Semarang Kumpulkan Pengusaha Truk

Esposin, SEMARANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang berencana mengumpulkan pengusaha truk untuk membahas larangan truk muatan melintas di turunan Silayur. Langkah ini diambil setelah terjadinya kecelakaan beruntun yang melibatkan truk muatan aki yang diduga mengalami rem blong pada Kamis (21/11/2024).

Kecelakaan beruntun yang terjadi di turunan Silayur melibatkan truk besar yang mengangkut aki dan beberapa kendaraan lainnya. Diduga truk tersebut mengalami rem blong, menyebabkan truk menabrak satu mobil dan beberapa sepeda motor sebelum akhirnya berhenti menabrak bangunan di pinggir jalan. Akibat insiden ini, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Dishub Kota Semarang, Kusnandir, menegaskan bahwa pihaknya telah memasang beberapa rambu-rambu di turunan Silayur untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara. Rambu tersebut sudah lama terpasang, baik di titik atas maupun bawah turunan. Pihaknya juga telah mengatur jam operasional untuk truk muatan agar tidak melintas saat jam-jam padat.

"Rambu-rambu sudah terpasang sejak lama dan kami juga telah mengatur jam operasional truk muatan. Namun, setelah insiden ini, kami akan menambah rambu-rambu dan terus memperbaiki sistem yang ada," jelas Kusnandir kepada Espos, Jumat (22/11/2024).

Sosialisasi kepada Pengusaha Truk dan Perusahaan Ekspedisi

Selain itu, Kusnandir juga menyebutkan bahwa Dishub Kota Semarang akan melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan di kawasan BSB Mijen dan sekitarnya mengenai larangan truk muatan melintas di turunan Silayur pada jam-jam sibuk. Hal ini bertujuan untuk memastikan para pengusaha truk mematuhi peraturan yang ada.

"Kami akan inventarisir perusahaan ekspedisi yang sering melibatkan truk dari luar kota. Kami akan mengadakan pertemuan untuk memastikan mereka menaati aturan yang berlaku terkait rambu-rambu dan jam operasional," tambah Kusnandir.

Kusnandir juga menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di turunan Silayur, salah satunya adalah kurangnya fokus pengemudi serta ketidakmampuan menguasai medan turunan yang tajam. Pengemudi yang tidak berhati-hati atau tidak memahami karakteristik jalan dapat berisiko tinggi mengalami kecelakaan.

Terkait dengan langkah pencegahan lebih lanjut, Kusnandir mengungkapkan bahwa pembangunan jalur penyelamat di turunan Silayur perlu kajian lebih lanjut. Meskipun jalur penyelamat dapat mengurangi risiko kecelakaan, pembangunan jalur tersebut memerlukan diskusi dengan berbagai pihak terkait, seperti Satlantas Polrestabes Semarang dan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Sentimen: neutral (0%)