Sentimen
Undefined (0%)
23 Nov 2024 : 05.14

Angin Kencang Kembali Terjang Klaten, Satu Bangunan Semipermanen Roboh

23 Nov 2024 : 05.14 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Angin Kencang Kembali Terjang Klaten, Satu Bangunan Semipermanen Roboh

Esposin, KLATEN –Angin kencang kembali menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten, Jumat (22/11/2024) sore. Dari kejadian itu, satu rumah roboh.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, membenarkan kejadian tersebut. Dampak angin kencang terjadi di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan. Keenam desa itu yakni Desa Towangsan, Mutihan dan Sawit, Kecamatan Gantiwarno. Desa Bayuripan dan Jarum, Kecamatan Bayat. “Untuk di Banyuripan ada rumah semipermanen yang roboh. Untuk lainnya dampak berupa genteng dan asbes,” kata Syahruna saat dihubungi Espos, Sabtu (23/11/2024).

Pasca kejadian, warga dibantu sukarelawan, TNI serta Polri melakukan penanganan dampak kejadian tersebut. Terkait bangunan yang roboh, BPBD masih berkoordinasi dengan kecamatan serta desa terkait penanganan lebih lanjut.

Camat Bayat, Joko Purwanto, menjelaskan dampak angin kencang di wilayah Kecamatan Bayat yakni pohon tumbang. Beberapa pohon meimpa rumah warga. “Alhamdulillah semua sudah tertangani oleh Pemdes, Muspika serta sukarelawan desa,” jelas Joko.

Joko membenarkan ada satu rumah roboh di Desa Banyuripan. Namun, bangunan yang roboh bukan rumah induk dan kondisinya sudah lapuk.

Kepala Desa (Kades) Banyuripan, Klaten, Tugino, menjelaskan ada dua rumah yang terdampak angin kencang Jumat sore. Satu rumah roboh diterjang angin karena kondisinya sudah lapuk. “Yang roboh itu bagian dapur [bukan bangunan rumah induk]. Tetapi memang terkadang untuk tidur Pak Paimin [pemilik rumah]. karena rumah permanen untuk tidur anak-anaknya,” kata Tugino.

Sebanyak satu rumah lainnya yang ikut terdampak kejadian angin kencang yakni milik Trisno atau yang akrab disapa Mbah Sutris. Pria sepuh itu membuka jasa cukur rambut di Lapangan Lemahmiring, Desa Paseban yang belakangan viral karena tarif jasanya Rp5.000 dan rajin mencatat nama pelanggan. “Untuk rumah Pak Sutris gentengnya terbang dan usuk rumahnya rusak tertimpa pohon jati [dengan kondisi rumah tidak roboh],” jelas Tugino.

Tugino menjelaskan pemerintah desa bersama sukarelawan sudah melakukan penanganan sementara dengan menutup atap rumah yang terbuka di rumah Mbah Sutris. Sementara itu, pemilik bangunan yang roboh tinggal di rumah permanen.

Sekretaris Desa Jarum, Suyanto, menjelaskan dampak angin ribut pada Jumat sore membuat sejumlah pohon di wilayah Jarum tumbang. Beberapa rumah tertimpa pohon tumbang. Warga bersama sukarelawan serta TNI langsung bergerak melakukan evakuasi pohon yang melintang di jalan serta menimpa rumah warga. “Kejadiannya kemarin sorea antara pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB,” kata Suyanto.

Sebelumnya Pemkab mengimbau seluruh elemen untuk melakukan gerakan pengurangan risiko bencana hidrometeorologi memasuki musim hujan. Gerakan pengurangan risiko bencana itu seperti memangkas bagian pohon yang membahayakan hingga menjaga kebersihan saluran air serta sungai dari tumpukan sampah.

Sentimen: neutral (0%)