Sentimen
Guru SMKN 4 Semarang Syok, Siswa Korban Penembakan Dituduh Gangster
Espos.id Jenis Media: Jateng
Esposin, SEMARANG – Wali kelas dan guru Bimbingan Konseling (BK) di SMKN 4 Kota Semarang menunjukkan keterkejutannya setelah klaim polisi menyebut beberapa siswa mereka, termasuk GRO yang menjadi korban penembakan polisi, merupakan anggota gangster dan terlibat tawuran. Mereka menegaskan bahwa korban, yang dikenal baik di sekolah, tidak pernah memiliki catatan buruk.
Wali kelas GRO, Syaifuddin, merasa perlu meluruskan tuduhan tersebut. Menurutnya, GRO adalah siswa yang taat dan aktif dalam kegiatan sekolah, bahkan mengikuti ekstrakurikuler Paskibra sejak kelas 10.
"Mas GRO orangnya baik, dia ikut Paskibra dari kelas 10 sampai kelas 11. Terakhir saya lihat, Jumat [22/11/2024] sore, saat dia sedang melatih anak-anak Paskibra kelas 10," ujar Syaifuddin saat ditemui oleh Espos, Selasa (26/11/2024).
GRO juga aktif dalam kegiatan pencak silat di luar sekolah, menambah daftar prestasinya. Syaifuddin menyatakan bahwa ia tidak mengetahui alasan pasti di balik kematian GRO, dan hingga saat ini, ia belum dapat bertemu dengan keluarga korban untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Koordinator Guru BK, Rizky Agung, dengan tegas membantah klaim polisi yang menyebutkan ketiga siswa, termasuk GRO, terlibat dalam tawuran. "Keseharian mereka baik, tidak pernah ada masalah di sekolah, dan tidak tercatat melakukan pelanggaran apa pun," kata Rizky.
Ia menekankan bahwa siswa-siswi tersebut tidak pernah terlibat dalam tawuran atau kegiatan kriminal lainnya. "Saya kaget saat pertama kali mendengar bahwa siswa kami disebut terlibat tawuran. Kami belum mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap tentang kejadian ini, termasuk mengenai alasan penembakan yang menimpa GRO," tambah Rizky.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Agus Riswantini, turut memberi pernyataan serupa. Ia menjelaskan bahwa ketiga siswa yang disebut polisi memiliki rekam jejak yang baik di sekolah. "Mereka baru saja meraih juara 3 di ajang Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024," ujar Agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa ia sangat terkejut mendengar bahwa GRO disebut sebagai anggota gangster, karena sejauh ini tidak ada informasi yang mendukung klaim tersebut.
“GRO disebut sebagai kreak [sebutan anggota gangster di Semarang], ya saya kaget. Dari sekolah belum punya banyak informasi. Kejadian juga di hari libur dan permasalahannya tengah ditangani pihak berwajib,” papar Agus.
Sentimen: neutral (0%)