Esposin, BOYOLALI – Sebanyak 1.772 surat suara rusak dan kelebihan kirim dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali dimusnahkan, Selasa (26/11/2024) sore. 

Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.

Dalam acara pemusnahan surat suara terdapat unsur dari KPU Boyolali, Bawaslu Boyolali, kepolisian, TNI, kejaksaan, dan organisasi masyarakat lainnya.

Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di dalam sebuah wadah. Perwakilan dari masing-masing unsur terlihat membakar secara bersama.

Ketua KPU Boyolali, Maya Yudayanti, menyampaikan setelah surat suara yang kelebihan dan rusak dibakar, artinya sudah tidak ada lagi selembar pun surat suara yang berada di luar kotak logistik dan tersegel.

“Untuk suara pemilihan calon bupati-wakil bupati ada 1.669 lembar. Lalu, untuk surat suara calon gubernur-wakil gubernur ada 103 lembar,” kata Maya ditemui sesuai pemusnahan surat suara di KPU Boyolali, Selasa.

Ia menjelaskan untuk surat suara yang rusak telah diganti oleh percetakan. Beberapa surat suara rusak antara lain gambar blur, membayang, dan sebagainya.

Maya mengatakan dalam kotak suara logistik yang dikirim ke masing-masing TPS telah terisi surat suara sejumlah daftar pemilih tetap (DPT) ditambah cadangan 2,5%.

Di Boyolali ada 1.592 tempat pemungutan suara dengan daftar pemilih tetap (DPT) 829.981 orang. Terdiri dari 410.818 pemilih laki-laki dan 419.163 perempuan.

KPU Boyolali mengkategorikan jumlah pemilih di atas usia 79 tahun atau per boomers ada di angka 18.888 orang atau 2,28%. 

Lalu, pemilih berusia 60-79 tahun atau baby boomer sebanyak 150.524 orang atau 18,14%. Kemudian, pemilih berusia 44-59 tahun atau Gen X ada 231.866 atau 27,94%.

Jumlah mendominasi atau paling besar dalam Pilkada Boyolali berusia 28-43 tahun atau milenial sebanyak 257.272 orang atau 31%. 

Lalu, pemilih berusia 17-27 tahun atau gen Z ada 171.431 orang atau 20,65%.