Sentimen
Jelang Coblosan, KPU Jateng Gelar Doa Bersama
Espos.id Jenis Media: Jateng
Esposin, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng), menggelar acara “Doa Bersama Menjelang Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2024″ di kantornya di Jalan Veteran, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) malam. Adapun kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan umat dari seluruh lintas agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang secara bergantian memanjatkan doa sesuai kepercayaannya masing-masing.
Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono, mengatakan doa bersama merupakan puncak dari ikhtiar dalam menyiapkan segala persiapan Pilgub Jawa Tengah 2024. Harapannya, melalui kegiatan ini, kelancaran tahapan bisa terus berlangsung sampai hari pemungutan suara pada 27 November 2024.
“Sampai saat ini semua pihak telah kerja keras untuk memenuhi integritas, personalitas dari tahapan Pilkada. Dan hari ini semua pihak satukan tekad, niat tulus, memanjatkan doa agar Pilkada Jateng berjalan lancar tanpa hambatan dan gangguan,” kata Handi dalam sambutannya.
Handi pun berpesan kepada masyarakat, perbedaan pilihan di demokrasi merupakan hal yang biasa. Oleh karena itu jangan sampai beda pilihan membuat perpecahan bangsa.
“Semoga kita diberikan keluhuran, kelapangan dada, batin, agar persatuan bangsa tetap terjaga. Berikan kesadaran, kemampuan menerima pemimpin terbaik bagi kita, menerima kemenangan dan kekalahan di kontestasi ini,” pungkasnya.
Tak hanya itu, Handi juga menilai Pilkada serentak merupakan sebuah cermin sikap suatu masyarakat. Maka, seluruh masyarakat di 35 kabupaten/kota jangan sampai membuang-buang hak suaranya karena satu suara sangat berarti bagi keberlangsungan Jawa Tengah.
“Pilkada serentak bisa dilihat sebagai sebuah peradaban substansi kepemimpinan dan demokrasi, momentum untuk cerminkan masyarakat Jawa Tengah yang berbudaya,” nilainya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Nana Sujadna, mengatakan Pilkada serentak merupakan momentum bagi masyarakat untuk menentukan pemimpin daerah. Oleh karenanya, ia mengingatkan kepada masyarakat di 35 kabupaten/kota agar suaranya jangan sampai terbeli dengan uang atau sering disebut money politik.
“Pilpres dan Pileg partisipasi masyarakat tinggi, 82,6%, hal posotif dibanding rerata nasional 81%. Jadi di Pilkada ini seluruh masyarakat Jateng ayo hadir kembali berbondong-bondong di hari H [27 November 2024], pilih sesuai hati nurani,” pinta Nana.
Sentimen: neutral (0%)