Esposin, SRAGEN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berencana menaikkan honor bagi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) pada 2025. Honor GTT/PTT sejak Januari 2023 senilai Rp1 juta per bulan dan mulai tahun depan akan ditambah menjadi Rp1,1 juta per bulan.

Rencana menaikkan anggaran untuk honor GTT dan PTT itu mencuat dalam pembahasan APBD Penetapan 2025 yang hasilnya dilaporkan dalam rapat paripurna pada Senin (25/11/2024) lalu.

APBD Penetapan 2025 digedok oleh DPRD bersama Bupati Sragen pada rapat paripurna di Gedung DPRD Sragen, Selasa (26/11/2024).

Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, kepada Espos, menyampaikan jaminan kesejahteraan GTT dan PTT terletak pada gaji atau honor mereka. Selama ini honor GTT dan PTT, kata dia, senilai Rp1 juta per bulan dan akan dinaikkan menjadi Rp1,1 juta per bulan pada 2025.

Penambahan honor atau gaji GTT dan PTT itu muncul saat pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sragen. 

“Mampunya menaikkan baru itu. Nanti pos anggarannya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Penambahan itu dimasukkan dalam APBD Penetapan 2025. GTT dan PTT itu terkadang di tengah jalan ada yang menjadi PPPK [pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja]. Jadi kalau menjadi PPPK tidak berhak atas honor ini,” jelas dia.

Pemberian honor didasarkan pada data GTT dan PTT yang sudah dikurangi dengan yang sudah diangkat PPPK. Dia mengatakan Disdikbud mestinya sudah bisa menghitung datanya.

Dengan penambahan honor, dia berharap kualitas guru bisa meningkat dan nantinya ada penambahan fasilitas sekolah supaya siswa nyaman belajar, misalnya dengan fasilitas komputer atau laptop yang memadai. 

Kepala Disdikbud Sragen Prihantomo menyebut jumlah GTT dan PTT di Sragen 1.319 orang, sedangkan guru yang sudah menjadi aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 5.400 orang.

Dia menyebut angka tersebut merupakan guru, GTT, dan PTT di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Dia menjelaskan GTT dan PTT yang mendapat honor dari APBD sebanyak 1.319 orang tersebut.

“Data itu didasarkan pada data pokok kependidikan atau Dapodik karena ada GTT atau PTT yang belum masuk dalam Dapodik. Untuk pengajuan di 2025 sebenarnya masih mengacu pada honor tahun ini. Terima kasih informasinya bila ada kenaikan di 2025,” kata dia.