Sentimen
Negatif (99%)
25 Nov 2024 : 12.21
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait
Johanis Tanak

Johanis Tanak

Eks Penyidik KPK Sebut Kasus Korupsi di Bengkulu Menunjukkan OTT Masih Dibutuhkan KPK

25 Nov 2024 : 19.21 Views 7

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Eks Penyidik KPK Sebut Kasus Korupsi di Bengkulu Menunjukkan OTT Masih Dibutuhkan KPK

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap Mengapresiasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bengkulu.

“Kita tentu memberi apresiasi pada tim Kpk yang terlibat dalam Operasi Tangkap Tangan di Provinsi Bengkulu. Tanpa melihat siapa saja yang nanti dijadikan tersangka oleh KPK,” kata Yudi dikutip dari unggahannya di X, Senin (25/11/2024).

Hal tersebut, menurutnya menunjukkan OTT masih dibutuhkan. Apa lagi untuk korupsi yang tersembunyi.

“Setidaknya ini menunjukkan pada publik bahwa OTT masih dibutuhkan untuk mengungkap kejahatan korupsi yang tersembunyi, hanya diketahui sedikit orang, dan melibatkan sejumlah uang tunai, dan ada kode-kodenya,” jelasnya.

“Serta terkait dengan kewenangan dan kedudukannya dalam berbuat dan tidak berbuat sehingga mendapatkan suap,” tambahnya.

Karenanya, ia menegaskan, polemik OTT berakhir. Dengan bukti dibutuhkannya
OTT seperti kasus di Bengkulu.

“Oleh karena itulah maka polemik OTT harusnya sudah berakhir yah,” ucapnya.

Hal tersebut sebelumnya diungkapkan Johanis Tanak bakal. Ia menyebut akan menghapus OTT jika terpilih jadi Ketua KPK

Johanis saat ini merupakan Wakil Ketua KPK. Ia juga mencalonkan sebagai pimpinan KPK tahun ini, namun hahya kembali terplih sebagai Wakil Ketua KPK.

“Ketika kemarin mencuat kembali setelah salah satu pimpinan KPK yang masuk ke dalam Capin KPK menyampaikan akan menghapus OTT atau menghilangkan OTT. Padahal dia adalah orang dalam dan kemudian ternyata dia terpilih,” ternag Yudi.

Meski demikian, Yudi yakin OTT tetap berlanjut.

“Tapi saya yakin, karena terpilihnya juga sebagai wakil ketua. Saya yakin OTT tetap berlanjut di bawah Ketua KPK yang baru,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (99.2%)