Sentimen
Netral (76%)
22 Nov 2024 : 21.24
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Yogyakarta

Kasus: KKN, korupsi, nepotisme

Debat Terakhir Pilkada Kota Yogyakarta, 3 Paslon Setuju Menggunakan Metode Talent Pool untuk Isi Jabatan di Pemerintahan Yogyakarta 22 November 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

22 Nov 2024 : 21.24
Debat Terakhir Pilkada Kota Yogyakarta, 3 Paslon Setuju Menggunakan Metode Talent Pool untuk Isi Jabatan di Pemerintahan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        22 November 2024
Debat Terakhir Pilkada Kota Yogyakarta, 3 Paslon Setuju Menggunakan Metode Talent Pool untuk Isi Jabatan di Pemerintahan Tim Redaksi YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Debat terakhir Pilkada Kota Yogyakarta 2024, yang mengangkat tema tata kelola pemerintahan yang anti korupsi, responsif, dan transformatif, berlangsung pada Jumat (22/11/2024). Dalam debat ini, panelis mengajukan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam mengisi jabatan birokrasi yang berbasis meritokrasi , profesional, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pasangan calon Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menekankan pentingnya penataan jalur jenjang karier bagi aparatur sipil negara ( ASN ) untuk mewujudkan meritokrasi. Ia menjelaskan bahwa selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta, ia mensyaratkan ASN untuk mengikuti empat tahapan sebelum menduduki jabatan struktural, yaitu perencanaan, administrasi, keuangan, dan pengalaman di lapangan. "Itu harus mereka lakukan agar mereka punya bekal kuat saat duduki jabatan," ujar Heroe. Heroe juga mengakui bahwa lelang jabatan sudah berjalan baik, namun ia menekankan bahwa proses bidding harus dimulai dengan screening talent . "Siapapun ASN yang punya kemampuan, maka kita buat talent pool . Tiap ASN punya nilai, karakteristik, perilaku dan sikap sudah ada, jadi kita ambil proses rekrutmen dari talent pool ," ujar dia. Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta nomor urut 1, Sri Widya Supena, menambahkan bahwa dalam dunia bisnis, penentuan pegawai yang naik jabatan menggunakan sistem Key Performance Indicator (KPI). "Dengan adanya indikator yang jelas dan objektif, kita juga perlu ada reward punishment . Ke depan kita bikin ASN of the month untuk memicu produktivitas ASN," ungkapnya. Calon Wali Kota Yogyakarta nomor urut 2, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa penerapan sistem merit sangat penting untuk menghindari KKN. "Saya punya pengalaman di BKKBN, di mana awalnya harus bidding terus, tetapi sekarang merit sistem sudah ada, ada talent pool dan asesmen periodik untuk tiap orang," ujarnya. Ia menambahkan bahwa penilaian berdasarkan kompetensi, kualitas, dan prestasi memberikan transparansi dalam pengisian jabatan. Pasangan calon Wali Kota Yogyakarta, Afnan Hadikusuomo, sepakat dengan pernyataan Sri Widya Supena mengenai pentingnya reward dan punishment dalam sistem. Dengan adanya kedua hal itu, dapat diketahui ASN yang berprestasi dan bisa dipromosikan. Digitalisasi juga membantu dalam penilaian kompetensi dan prestasi. Afnan menekankan perlunya pelatihan bagi calon pejabat untuk meningkatkan pengetahuan dalam pelayanan publik. “Kedua digitalisasi membantu atas kompetensi dan prestasi seseorang berdasarkan catatan digital nanti kita ambil kebijakan berkaitan dengan jabatan tertentu. Pelatihan calon pejabat penting untuk tambah pengetahuan dalam pelayanan publik,” imbuh dia. Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Yogyakarta nomor urut 3, Singgih Raharjo, menyatakan bahwa penerapan sistem merit wajib dilakukan. Ia menilai bahwa metode talent pool sangat tepat untuk mengisi jabatan, karena rekam jejak ASN sudah diketahui. "Tetapi attitude juga penting. Talent pool harus dikombinasikan dengan soft skill ," pungkasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: netral (76.2%)