Sentimen
Negatif (94%)
22 Nov 2024 : 08.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Manado, Senayan

Kasus: korupsi

Amanah Berat, Mata dan Telinga Publik Mengawasi

22 Nov 2024 : 08.16 Views 13

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Amanah Berat, Mata dan Telinga Publik Mengawasi

Jakarta -

Komisi III DPR sudah menetapkan 5 pimpinan KPK terpilih untuk periode 2024-2029. Ketua IM57+Institute, M Praswad Nugraha, menyambut para pimpinan KPK sembari mengingatkan amanah sangat berat menanti mereka.

"Amanah menjadi pimpinan KPK akan sangat berat, seluruh mata dan telinga publik akan mengarah kepada mereka para pimpinan terpilih. Saya berharap ke 5 pimpinan tersebut bisa menjalankannya dengan tegak lurus sesuai dengan harapan rakyat, karena jika tidak, kami dari sisi masyarakat sipil tidak akan tinggal diam melihat KPK dihancurkan dari dalam seperti pada era Firli Bahuri, siapapun pelakunya akan kami lawan sekeras-kerasnya," kata Praswad saat dihubungi, Kamis (21/11/2024).

Terlepas dari itu, Praswad menyambut para pimpinan KPK terpilih. Dia menyinggung secara khusus Setyo Budiyanto dan Fitroh Rohcahyanto.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pribadi mengucapkan selamat bertugas kepada 2 rekan dan senior saya yang pernah bekerja bersama di Direktorat Penyidikan (Pak Setyo Budiyanto) dan Direktorat Penuntutan (Pak Fitroh Rohcahyanto) saat saya masih di KPK. Secara kinerja profesional dan integritas kedua rekan dan senior saya tersebut tentu tidak perlu diragukan, namun hal tersebut harus terus dijaga dan dilindungi dari segala intervensi baik secara politik maupun tekanan oligarki yang segera akan mengganggu mereka sesaat setelah memimpin di Gedung Merah Putih KPK," ucapnya.

Dia lantas mengungkit capaian Setyo Budiyanto. Dia juga menyinggung badai serangan di era kepemimpinan Firli Bahuri

"Di masa yang lalu Pak Setyo sudah teruji mampu memimpin Direktorat Penyidikan di tengah badai serangan balik koruptor pada saat kepemimpinan Firli Bahuri yang sebegitu besar daya rusaknya hingga membenamkan kepercayaan publik kepada KPK pada titik yang paling rendah dalam sejarah. Tentu saja hal ini menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat bagi Pak Setyo sebagai Ketua KPK selanjutnya, karena bayang-bayang kebobrokan Firli Bahuri akan selalu menghantui publik," jelasnya.

"Masyarakat sipil pasti akan memiliki harapan yang sangat besar sekali agar pimpinan KPK selanjutnya dapat menjadi secercah harapan untuk menyelamatkan KPK, dan hal itu harus di jawab oleh Ketua KPK yang baru Setyo Budiyanto. Jangan sampai kehancuran KPK justru dimulai dari pucuk pimpinan tertingginya seperti di era Firli Bahuri. Sebagai mantan anggota beliau, saya optimis semoga hal itu tidak terjadi," sambung dia.

Lebih jauh, Praswad juga menyinggung Johanis Tanak yang suskes merebut hati Komisi III DPR dengan menyinggung anti-OTT. Dia menyebut strategi itu berhasil membuatnya terpilih.

"Sesuai dengan falsafah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Johanis Tanak benar-benar memahami di lingkungan yang anti pemberantasan korupsi, maka dirinya harus pula ikut-ikutan anti pemberantasan korupsi, menjadi sosok yang seolah-olah anti OTT. Namun yang perlu diingatkan, karena proses pemilihan sudah berakhir, tentunya KPK sekarang dan ke depannya sudah bisa dan harus kembali gencar melaksanakan OTT," ujar dia.

5 Pimpinan KPK Terpilih

Sebagai informasi, Komisi III DPR sudah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih. Penetapan lima pimpinan dan lima Dewas KPK terpilih di ruang Komisi III DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2024). Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, dan pimpinan Komisi III DPR lainnya serta anggota.

Calon pimpinan KPK terpilih:
1. Setyo Budiyanto (Irjen Kementan) 46 suara
2. Fitroh Rohcahyanto (mantan Direktur Penuntutan KPK) 48 suara
3. Ibnu Basuki Widodo (hakim Pengadilan Tinggi Manado) 33 suara
4. Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK periode 2019-2024) 48 suara
5. Agus Joko Pramono (Wakil Ketua BPK periode 2019-2023) 39 suara

(maa/dhn)

Sentimen: negatif (94.1%)